Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah praktisi hingga asosiasi menyoroti wacana peningkatan modal di industri asuransi yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hal tersebut merespons langkah OJK yang pada awal Mei 2023 mengumumkan akan menaikan batas ekuitas modal minimum perusahaan asuransi secara bertahap, mengingat modal minimum yang diatur dalam peraturan OJK (POJK) 67/2016 dinilai terlalu rendah dibandingkan dengan risiko usaha bisnis yang dijalankan perusahaan asuransi.
Namun, tujuan utama peningkatan modal asuransi dinilai bukanlah semata-mata hanya untuk memperkuat tingkat kesehatan keuangan atau risk-based capital (RBC) perusahaan asuransi ataupun menyehatkan perusahaan maupun mencegah gagal bayar, melainkan untuk meningkatkan kemampuan retensi risiko perusahaan asuransi umum.
Ulasan tentang polemik wacana peningkatan modal di industri asuransi yang dicanangkan OJK menjadi salah satu pilihan Bisnisindonesia.id, selain beragam kabar ekonomi dan bisnis yang dikemas secara mendalam dan analitik tersaji dari meja redaksi Bisnisindonesia.id.
Berikut intisari dari top 5 News Bisnisindonesia.id yang menjadi pilihan editor, Minggu (4/6/2023):
Pacu Kunjungan Wisatawan dan Gairah Baru Industri Penerbangan
Aktivitas masyarakat di sekitar Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali seketika ramai pada Kamis (1/5/2023) sore. Bukan tanpa alasan, tepat pada pukul 16.35 WITA, maskapai penumpang terbesar di dunia mendarat untuk pertama kalinya di Indonesia.
Maskapai Emirates untuk pertama kalinya mengoperasikan Airbus A380-800 untuk membawa ratusan wisatawan dari Dubai ke Indonesia. Tak kurang 482 penumpang dari sekitar 850 kursi ikut serta dalam penerbangan perdana tersebut.
Tak lupa, operator bandara, PT Angkasa Pura I memberikan water salute untuk menandai kedatangan pesawat berkode EK369 penerbangan ini. Diikuti pengalungan bunga kepada sejumlah penumpang sebagai sambutan selamat datang.
Penerbangan langsung Emirates dari Dubai menggunakan pesawat berbadan besar ini menjadi pertanda kian dekatnya industri penerbangan pada masa pemulihan sektor aviasi. Sinyal ini dapat dilihat dari peningkatan jumlah kunjungan wisatawan sepanjang 2023.
Respons Industri soal Utak Atik Modal Minimum Asuransi
Sejumlah praktisi hingga asosiasi menyoroti wacana peningkatan modal di industri asuransi yang dicanangkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sejumlah asosiasi asuransi yang mempertanyakan besaran pasti dan tenggat waktu untuk mengejar permintaan dari regulator.
Belum lama ini, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan saat ini pihaknya tengah mengkaji wacana peningkatan batas ekuitas minimum menjadi Rp1 triliun pada 2028 yang dicanangkan OJK.
Ketua Umum AAUI Budi Herawan mengatakan kajian tersebut didasarkan dari data, evaluasi, dan kinerja perusahaan asuransi umum dalam 5 tahun terakhir. “Tentunya sangat mengagetkan di kita di industri asuransi umum atas wacana peningkatan [ekuitas] menjadi Rp500 miliar pada 2026 dan Rp1 triliun pada 2028,” kata Budi.
Namun, Budi menuturkan bahwa AAUI sebagai asosiasi akan segera memberikan masukan kepada otoritas terkait wacana peningkatan modal itu. Adapun saat ini, AAUI juga tengah melakukan evaluasi kinerja perusahaan asuransi umum dari rentang 3–5 tahun ke belakang dan proyeksi 3 tahun ke depan.
Lumpur Lapindo dan Kejar Tayang Aturan Main Logam Tanah Jarang
Sangat krusialnya peranan logam tanah jarang sebagai bahan baku industri masa depan sejalan dengan upaya mengejar target nol emisi kabon (net zero emission/NZE), membuat kebutuhan serta permintaan terhadap mineral kritis itu kian melonjak.
Banyak negara kini mulai memburu logam tanah jarang (LTJ) yang memang banyak digunakan untuk mendorong kemajuan industri dan antisipasi perkembangan teknologi energi bersih, mulai dari telepon pintar, alat elektronik, superkonduktor, kendaraan listrik hingga peralatan militer dan nuklir.
Di sejumlah negara, mineral kritis tersebut masuk dalam klasifikasi komoditas bukan dagang biasa. Pemerintah China beberapa tahun lalu bahkan pernah melarang ekspor LTJ, yang kemudian menimbulkan konflik dengan Amerika Serikat.
Di Tanah Air, dari sisi geologi Indonesia memiliki potensi mineral logam tanah jarang yang baik, bahkan sebarannya memungkinkan berada di seluruh wilayah Indonesia. Biasanya, logam tanah jarang menjadi mineral ikutan dalam penambangan emas dan timah, seperti kolumbit tantalit, zirkon, ilmenit, rutil, kuarsa, pirit, xenotim, dan monasit. Terbaru, kandungan logam tanah jarang juga ditemukan di lumpur lapindo, Sidoarjo.
Tak ingin kehilangan momentum, pemerintah melalui Kementerian ESDM mulai meningkatkan pengawasan terhadap potensi LTJ yang selama ini belum mendapatkan perhatian khusus, salah satunya dengan cara penyusunan aturan klasifikasi mineral kritis.
Menanti Kiprah Nakhoda Baru Bank Digital Salim hingga Jerry Ng
Sejumlah bank digital dari PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) milik taipan Anthony Salim hingga PT Bank Jago Tbk. (ARTO) besutan Jerry Ng memiliki direktur utama baru tahun ini. Bagaimana kiprah nahkoda baru itu ke depan?
Dalam hal ini, Bank Ina menunjuk direktur utama baru melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Hasil RUPSLB telah menyetujui untuk memberhentikan dengan hormat Daniel Budirahayu sebagai direktur utama yang telah meninggal dunia. Rapat tersebut memutuskan Henry Koenaifi sebagai nahkoda baru.
Menyusul Bank Ina, Bank Jago mengangkat direktur utama baru melalui rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST). Hasil RUPST sepakat mengangkat Arief Harris Tandjung sebagai direktur utama baru menggantikan Kharim Siregar yang telah selesai masa jabatannya.
Selain Bank Ina dan Bank Jago, PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) akan mempunyai direktur utama baru setelah Tjandra Gunawan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai direktur utama perseroan.
Membaca Selera Tren Rumah Mewah Dilirik Old Money & New Money
Selama 2 tahun terakhir, sejumlah pengembang mulai kembali meluncurkan rumah mewah dengan harga termurah Rp10 miliar hingga tertinggi mencapai Rp50 miliar.
Maraknya penawaran rumah mewah ini seiring pertumbuhan Ultra High Net Worth (UHNW) atau crazy rich di Indonesia yang mengalami pertumbuhan 7 persen hingga 9 persen. Adapun, UHNWI adalah mereka yang memiliki kekayaan bersih lebih dari US$30 juta atau ekuivalen Rp447,1 miliar.
Merujuk laporan The Wealth Report segmen wealth sizing model yang diluncurkan oleh Knight Frank Global, kalangan crazy rich Indonesia bertambah 9 persen menjadi 556 orang sepanjang 2022. Populasi kalangan tajir mapan yang telah merdeka finansial di Indonesia ini terus bertumbuh dari tahun ke tahun.
Pada 2021, tercatat 510 orang terkaya di Indonesia, angka ini melonjak 58,7 dari tahun 2017 yang mencapai sebanyak 350 orang. Angka ini akan terus melesat hingga 2027 nanti yang diproyeksikan sebanyak 651 orang atau tumbuh sebesar 17,1 persen.
Di Indonesia, jumlah orang kaya kategori High Net Worth Individual (HNWI) tercatat sebanyak 36.742 orang, tumbuh 22,5 persen dibandingkan tahun 2021 yang sebanyak 30.000 orang. Angka orang kaya Indonesia yang masuk dalam kategori HNWI melonjak 49,4 persen selama rentang 5 tahun 2017 hingga 2022 dari hanya 24.598 orang.