Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

AJB Bumiputera 1912 Rilis Sumber Laba Rp953 Miliar, Minim Uang Tunai!

Manajemen AJB Bumiputera 1912 merilis sumber laba Rp953 miliar, berasal dari penjualan kembali polis kepada nasabah eksisting dan revaluasi properti.
Pejalan kaki melintas di dekat gedung Wisma Bumiputera di Jakarta. Bisnis
Pejalan kaki melintas di dekat gedung Wisma Bumiputera di Jakarta. Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Manajemen Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 akhirnya memberi penjelasan atas laba komprehensif perusahaan yang mencapai Rp953,81 miliar pada 2022 lalu. Tiba tiba berbalik dari kinerja dari rugi -Rp1,19 triliun periode yang sama tahun sebelumnya.

AJB Bumiputera 1912 yang saat ini dipimpin oleh Irvandi Gustari sebagai Direktur Utama dalam pernyataan tertulisnya menyebutkan laba jumbo ini sebagian besar bersumber dari strategi penjualan kembali polis kepada nasabah eksisting dan revaluasi aset properti untuk investasi perusahaan. 

"Pendapatan premi terbuku (dicatatkan) sebesar Rp1,17 triliun pada 2022 termasuk di dalamnya kebijakan penjualan polis kembali kepada pemegang polis yang memiliki polis dan telah mengajukan klaim," jelas manajemen perusahaan hari ini, Rabu (14/6/2023). 

Sedangkan hasil investasi sebesar Rp786,87 miliar disebut sebagai pencatatan selisih penilaian kembali nilai wajar tanah bangunan investasi. 

Menurut manajemen, perusahaan telah menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP) Edi Andesta dan Rekan untuk menilai kembali aset tanah dan bangunan baik yang dikategorikan sebagai tanah bangunan investasi maupun tanah bangunan dipakai sendiri. 

Dari penilaian ini, terdapat kenaikan total aset Perusahaan pada laporan keuangan per 31 Desember 2022 sebesar Rp1,26 Triliun bila dibandingkan dengan total asset per 31 Desember 2021. 

Perinciannya, nilai tanah dan bangunan untuk investasi naik dari Rp3,72 triliun pada 2021, menjadi Rp4,44 triliun pada 2022. Selanjutnya, nilai tanah dan bangunan dipakai sendiri naik dari Rp2,37 triliun menjadi Rp2,69 triliun.

"Pada tahun 2022 ini, AJB Bumiputera 1912 mencatatkan laba setelah pajak sebesar Rp704,73 miliar, dengan pendapatan komprehensif lain sebesar Rp248 miliar yang merupakan selisih kenaikan saldo pendapatan komprehensif lain pada ekuitas, sehingga pencatatan laba komprehensif menjadi Rp953,15 miliar. Adapun pencatatan laba dipengaruhi secara signifikan pada pendapatan investasi yaitu pada selisih penilaian nilai wajar investasi dan penurunan kenaikan cadangan premi," tertulis lebih lanjut.

Penurunan Beban yang Tajam

Dalam pernyataan yang sama, manajemen AJB Bumiputera 1912 menyebutkan penurunan beban 61,77 persen menjadi Rp660,34 miliar disebabkan beban manfaat klaim yang turun 53,29 persen. 

Kebijakan pemotongan nilai manfaat (PNM) juga telah membuat terjadi penurunan cadangan premi sebesar Rp1,23 triliun, sehingga total beban tahun 2022, sebesar Rp1,55 triliun.

"Dapat disimpulkan, bahwa laba yang dibukukan oleh Perusahaan semata-mata dikarenakan peningkatan nilai aset tanah bangunan, namun secara operasional kondisi Perusahaan masih dalam tahap upaya penyehatan khususnya dalam rangka pemenuhan kewajiban kepada para Pemegang Polis atas pembayaran klaim tertunda," jelas manajemen AJB Bumiputera dengan komisaris utama Dr. Hardi itu.

Kewajiban Bayar Klaim AJB Bumiputera 1912 Turun Signifikan

Disebutkan juga, total liabilitas perusahaan per 31 Desember 2022 mengalami penurunan sebesar Rp19,03 triliun dibandingkan tahun sebelumnya disebabkan penurunan kewajiban manfaat polis masa depan. 

Pos akuntansi ini turun Rp13,92 triliun dari tahun lalu, begitu juga dengan hutang klaim mengalami penurunan cukup signifikan Rp5,19 triliun. "Hal tersebut dikarenakan adanya penerapan kebijakan Penurunan Nilai Manfaat (PNM) atas cadangan premi dan hutang klaim tertunda sebagaimana tertuang dalam RPK Perusahaan, dan OJK telah memberikan pernyataan tidak keberatan atas RPK AJB Bumiputera 1912 pada tanggal 10 Februari 2023," ulasnya lebih lanjut.  

Adapun perhitungan cadangan teknis Perusahaan per 31 Desember 2022 juga telah direviu oleh Aktuaris Independen Kantor Konsultan Aktuaria I Gde Eka Sarmaja, FSAI & rekan. Sehingga total ekuitas Perusahaan per 31 Desember 2022 membaik bila dibandingkan dengan tahun lalu, yaitu mengalami peningkatan sebesar Rp20,30 triliun. “Hal itu dikarenakan dampak kebijakan PNM yang selisihnya dicatat sebagai ekuitas lain serta reklasifikasi atas polis-polis pasif AJB Bumiputera 1912 baik dalam bentuk cadangan premi maupun hutang klaim tercatat yang belum ada pengajuannya.”

Atas perlakukan akuntansi yang signifikan ini, AJB Bumiputera mendapatkan opini disclaimer dari Kantor Akuntan Publik Hertanto Grace Karunawan.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Anggara Pernando
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper