Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MNC Bank (BABP) Tahan Laba untuk Memperkuat Permodalan

MNC Bank (BABP) milik Hary Tanoesudibjo memutuskan tidak membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya untuk tahun buku 2022.
Karyawan melayani nasabah di salah satu cabang MNC Bank di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam
Karyawan melayani nasabah di salah satu cabang MNC Bank di Jakarta. Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC International Tbk. (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesudibjo memutuskan tidak membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya untuk tahun buku 2022.

Manajemen BABP menuturkan bahwa pihaknya akan mengalokasikan seluruh laba menjadi laba ditahan untuk memperkuat struktur permodalan.

"Menyetujui untuk tidak membagikan dividen untuk Tahun Buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2022 dan seluruhnya akan dibukukan sebagai laba ditahan untuk memperkuat permodalan Perseroan," tulis manajemen BABP dalam laporan ringkasan risalah rapat, dikutip Rabu (21/6/2023).

Sebelumnya, Bank MNC diketahui membukukan laba bersih sebesar Rp52,5 miliar sepanjang 2022, atau naik 308 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan capaian laba periode sebelumnya sebesar Rp12,86 miliar.

Mengacu pada laporan keuangannya, laba bersih BABP terdorong oleh kinerja pendapatan bunga yang tumbuh 18 persen sepanjang 2022 menjadi Rp1,15 triliun dari Rp979,93 miliar pada 2021.

Di samping itu, jumlah beban bunga juga berhasil ditekan 11 persen yoy ke level Rp506,61 miliar dari Rp572,42 miliar pada periode sebelumnya. Alhasil, pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) bank meroket 59 persen ke menjadi Rp647,72 miliar.

Sejalan dengan penghijauan pada sisi bottom line, tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE) tumbuh 156 basis poin (bps) menjadi 2,5 persen. Sedangkan, tingat pengembalian aset (return on asset/ROA) turut meningkat 86 bps menjadi 1,04 persen.

Kemudian, margin bunga bersih perseroan juga menunjukkan kinerja positif. Hal tersebut tercermin dari rasio (net interest margin/NIM) yang parkir di level 4,95 persen, tumbuh 115 bps dari posisi pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar 3,8 persen.

Namun demikian, RUPST yang digelar BABP tersebut dikonfirmasi tidak membahas informasi lanjutan mengenai rencana aksi merger yang akan dilakukan perseroan bersama dengan bank milik taipan James Riady yakni PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU).

Presiden Director BABP Rita Montagna menuturkan bahwa tak ada agenda pembahasan mengenai aksi korporasi merger yang dengan Bank Nobu. "Ini kan RUPS mengenai kinerja hingga 31 Desember," jelasnya saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu.

Adapun saat ditanyai lebih lanjut mengenai proses rencana merger yang akan dilakukan, Rita menyebut bahwa hingga saat ini pihaknya belum dapat memberikan kabar lanjutan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper