Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penyaluran KUR Semester I/2023 Melambat, BNI (BBNI) Revisi Target

Penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) sepanjang semester I/2023 tercatat melambat.
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai merapikan uang Rupiah di kantor cabang BNI, Jakarta, Rabu (28/9/2022). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatat penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sepanjang semester I/2023 sebesar Rp7,7 triliun. 

Jika membanding porsi penyaluran KUR pada periode yang sama di tahun sebelumnya, angka tersebut jauh mengalami perlambatan. Pada semester I/2022 BNI diketahui membukukan penyaluran KUR tembus Rp17,1 triliun.

Seiring dengan hal tersebut, Pimpinan Divisi Small Business & Program BNI Sunarna Eka Nugraha mengatakan bahwa saat ini pihaknya juga telah mengajukan revisi target penyaluran KUR.

"Memang masih jauh dari angka yang ditetapkan, tetapi memang kita juga sudah mengajukan revisi ya penyesuaian lah dengan sisa waktu kerja yang ada. Jadi, kita juga dengan sisa waktu kerja yang ada ini, kita hitung kembali kita bisa optimal berapa, sehingga itu akan kita sesuaikan," ujarnya saat ditemui di sela-sela agenda Ikatan Bankir Indonesia, dikutip Rabu (5/7/2023).

Untuk diketahui sebelumnya, BBNI menargetkan penyaluran KUR sepanjang 2023 sebesar Rp36,5 triliun. 

Adapun, mengenai target KUR terbaru, Eka menjelaskan bahwa besarannya akan disesuaikan di angka 60 persen dari target awal. Dengan demikian dapat diketahui bahwa target terbarunya akan dipatok pada kisaran Rp21,9 triliun.

Lebih lanjut, perlambatan penyaluran KUR di BNI tersebut salah satunya didorong oleh pembatasan akses penyaluran KUR yang dicanangkan oleh pemerintah.

"Di Permenko itu perubahan pertama adalah adanya pembatasan akses. Jadi maksudnya pembatasan akses justru memberi kesempatan bagi mereka yang belum [mendapat KUR] supaya nanti dapat [secara lebih merata]," ujarnya.

Kedua, bank diminta untuk menyalurkan KUR pada nasabah new to bank yang umumnya berada di wilayah pedesaan sehingga dinilai sulit untuk terjangkau.

"Kemudian secara sektor itu [nasabah yang memenuhi kriteria] lebih banyak ada di pertanian yg memang mereka belum sama sekali tersentuh. Sehingga memang kalau BNI cakupan di daerah itu kita saat ini juga tidak bisa maksimal karena itu bergantung pada area di mana BNI berada," pungkasnya.

Namun demikian, BBNI kita tetap menyampaikan komitmennya untuk tetap mencapai target alokasi yang dicanangkan oleh pemerintah.

Adapun sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan realisasi penyaluran KUR hingga 12 Juni 2023 telah mencapai Rp87,48 triliun yang telah diberikan kepada 1,6 juta debitur. Apabila dibandingkan dengan alokasi keseluruhan tahun ini yang mencapai Rp450 triliun, maka realisasi penyaluran KUR hingga kuartal kedua itu tercatat baru 19,44 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Alifian Asmaaysi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper