Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger dan Akuisisi Bank Ramai 2 Tahun Belakangan, Bagaimana Tahun Ini?

Aksi merger dan akuisisi bank ramai terjadi sepanjang 2 tahun belakangan, lalu bagaimana dengan tahun ini dan tahun depan?
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melaporkan aksi korporasi seperti merger dan akuisisi perbankan masih akan ramai pada tahun ini. Sejumlah kesepakatan aksi korporasi pun sudah terlaksana.

Pada tahun lalu, aksi korporasi merger dan akuisisi bank telah ramai. Hal ini didorong oleh upaya pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun dari OJK.

PT Bank Bisnis Internasional Tbk. (BBSI), yang telah resmi berganti nama menjadi PT Krom Bank Indonesia Tbk., misalnya diakuisisi oleh PT Finacel Teknologi Indonesia atau Kredivo pada tahun lalu.

Aksi korporasi ini terjadi seiring dengan upaya pemenuhan modal inti Krom Bank yang menerbitkan saham baru atau rights issue. Sementara dalam rights issue itu Kredivo masuk sebagai pembeli siaga.

PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA) dibeli oleh PT Takjub Financial Teknologi (Ajaib Sekuritas) seiring dengan upaya pemenuhan modal inti minimum Rp3 triliun. 

Selain untuk memenuhi ketentuan modal inti, langkah akuisisi perbankan juga dilakukan untuk pengembangan ekosistem digital. PT Astra International Tbk. (ASII) melalui PT Sedaya Multi Investama (SMI) atau Astra Financial bersama WeLab Sky Limited telah mengakuisisi PT Bank Jasa Jakarta (BJJ) senilai US$500 juta untuk kemudian dikembangkan menjadi bank digital baru.

Sementara, pada 2021, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) resmi mengambil alih 63,92 persen dari saham yang ditempatkan dan disetor di PT Bank Mayora.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan tahun ini pun aksi korporasi tersebut masih akan ramai. "Beberapa proses seperti merger dan akuisisi tahun ini atau tahun depan akan berlangsung," ujar Dian dalam Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner (RDK) OJK beberapa waktu lalu.

Menurutnya, ramainya aksi merger dan akuisisi bank ini terjadi sejalan dengan minat investor, khususnya asing untuk berinvestasi pada sektor perbankan yang tinggi. "Permintaan ke kita dari Jepang, Korea Selatan, hingga negara tetangga Singapura itu meningkat untuk akuisisi bank lokal," ujarnya.

Performa bank secara nasional di pasar modal pun menjanjikan. Bahkan, sektor perbankan menjadi penggerak utama pasar modal dalam menarik pihak asing. 

Sebelumnya, Direktur Eksekutif Segara Institute Piter Abdullah juga mengatakan bahwa aksi korporasi seperti merger dan akuisisi masih akan marak tahun ini. Diantara tujuan aksi korporasi tahun ini adalah untuk memperluas jangkauan bank di era digital.

"Bank berkonsolidasi karena memerlukan modal besar dan juga kolaborasi untuk membangun ekosistem digital,” ujarnya kepada Bisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper