Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Merger dan Akuisisi Bank Ramai 2 Tahun Belakangan, Bagaimana Tahun Ini?

Aksi merger dan akuisisi bank ramai terjadi sepanjang 2 tahun belakangan, lalu bagaimana dengan tahun ini dan tahun depan?
Ilustrasi bank. /Freepik
Ilustrasi bank. /Freepik

Rencana dan Kesepakatan Aksi Korporasi 2023

Sejumlah kesepakatan aksi korporasi sebenarnya sudah terjalin tahun ini. Standard Chartered Bank Indonesia misalnya telah menandatangani perjanjian pengalihan sejumlah portofolio kredit kepada PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN).

Adapun, pengalihan tersebut terdiri dari portofolio konvensional kartu kredit, kredit perorangan (personal loan), kredit pemilikan rumah (mortgage), dan auto loan.

PT Bank UOB Indonesia juga telah sepakat untuk mengakuisisi bisnis consumer banking milik Citibank, N.A. Indonesia. Saat ini, UOB Indonesia sedang berupaya merampungkan proses integrasi bisnis consumer banking milik Citibank. Adapun, UOB menargetkan akuisisi bisnis consumer banking Citibank rampung pada akhir tahun ini.

Sejumlah kesepakatan aksi korporasi pun diperkirakan akan terlaksana tidak lama lagi. PT Bank MNC Internasional Tbk. atau MNC Bank (BABP) milik konglomerat Hary Tanoesoedibjo dan PT Bank Nationalnobu Tbk. (NOBU) milik taipan James Riady misalnya akan merger. OJK menyebutkan progres merger kedua bank milik konglomerat itu masih dalam tahapan yang sesuai dengan timeline, yakni pada pertengahan tahun ini. 

Lalu, sejumlah bank digadang-gadang akan menjalankan aksi korporasi. PT Bank Syariah Indonesia Tbk. atau BSI (BRIS) misalnya sedang dalam tahapan penjajakan menyambut kedatangan investor strategis baru yang akan menggantikan kepemilikan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan BNI.

Direktur Utama BSI Hery Gunardi berharap investor strategis baru nantinya bisa memberi nilai lebih terhadap bisnis bank. Ia memberi contoh, apabila investor strategis berasal dari Arab Saudi, maka investor tersebut mampu memberikan akses ke pasar keuangan yang lebih luas bagi BRIS di Arab Saudi.

"Urusan haji di Arab Saudi kan membutuhkan akses bank di sana. Sekarang kami tidak mudah touch market Saudi. Maka ini jadi peran pemegang saham cari strategic partner yang tepat," tutur Hery.

Sementara itu, sejak tahun lalu PT Bank Pan Indonesia Tbk. (PNBN) atau Bank Panin digadang-gadang akan diakuisisi oleh sejumlah calon pembeli. Kabarnya, calon pembeli Bank Panin merupakan konglomerasi keuangan Jepang yakni Sumitomo Mitsui Financial Group atau Mitsubishi UFJ Financial Group Inc. (MUFG) 

Mengutip sumber Bloomberg, calon pembeli Bank Panin telah bernegosiasi untuk menjadi pemegang saham pengendali. Akan tetapi pembicaraan kesepakatan buntu.

Sumber Bloomberg menyebutkan para pihak belum mampu menjembatani perbedaan penilaian dan beberapa penawar khawatir tentang modal akuisisi yang terlampau besar di tengah volatilitas pasar saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper