Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rapor Kinerja 10 Bank Digital Jelang Paruh Pertama 2023, Ada yang Masih Rugi

Ada bank digital yang berhasil mendulang untung bahkan memperbesar keuntungannya secara signifikan, ada pula yang merugi. 
Ilustrasi bank digital. /Freepik
Ilustrasi bank digital. /Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Bank digital mencatatkan kinerja keuangan yang beragam menjelang paruh pertama tahun ini atau Mei 2023. Ada bank digital yang berhasil mendulang untung bahkan memperbesar keuntungannya secara signifikan, ada pula yang merugi. 

Berdasarkan riset Samuel Sekuritas terhadap empat bank digital cakupannya yakni PT Bank Jago Tbk. (ARTO), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), dan PT Bank Aladin Syariah Tbk. (BANK), keempatnya mencatatkan kinerja keuangan yang beragam.

"ARTO dan AGRO membukukan kinerja positif, sedangkan BBYB dan BANK membukukan kinerja yang cenderung negatif," tulis Head of Equity Research Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dan Research Associate Samuel Sekuritas Brandon Boedhiman dalam risetnya beberapa waktu lalu.  

Meski begitu, secara kumulatif bank-bank tersebut berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) gabungan 121.4 persen secara tahunan (year on year/yoy). Hal ini didukung oleh pertumbuhan kredit yang mencapai 132,9 persen yoy per Mei 2023.

Bank juga mencatatkan peningkatan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) sebesar 234 basis poin (bps) secara tahunan menjadi 10.8 persen per Mei 2023.

Mengacu pada laporan bulanannya, ARTO memang mencatatkan kinerja keuangan yang positif jelang paruh pertama 2023. Laba bersih yang diraup pada Mei 2023 tumbuh 5,33 persen yoy menjadi Rp30,22 miliar.

AGRO memang berhasil meraup laba bersih sebesar Rp7,82 miliar miliar, namun labanya susut 66,83 persen yoy.

Kemudian, BBYB masih berkutat pada rugi yakni sebesar Rp206,95 miliar pada Mei 2023. Meski begitu, ruginya menipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp616,85 miliar.

BANK juga masih berkutat pada rugi sebesar Rp85,5 miliar pada Mei 2023. Rugi BANK pada Mei 2023 pun membengkak dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp77,47 miliar.

Selain itu, bank digital lainnya mencatatkan kinerja keuangan beragam. PT Bank Seabank Indonesia (SeaBank) misalnya berhasil mencatatkan pertumbuhan laba yang melesat hampir lima kali lipat secara tahunan jadi Rp21,79 miliar pada Mei 2023.

Hibank yang sebelumnya bernama PT Bank Mayora pun mencatatkan pertumbuhan laba hampir empat kali lipat menjadi Rp106,32 miliar. Hibank kini menjadi bank digital besutan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI).

Kemudian bank digital besutan konglomerat Chairul Tanjung yakni Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mencatatkan pertumbuhan laba bersih 49,42 persen yoy menjadi Rp184,41 miliar pada Mei 2023.

Sejumlah bank digital juga berhasil mendulang laba pada tahun ini setelah tahun lalu berkutat dalam kerugian. PT Bank Amar Indonesia Tbk. (AMAR) misalnya telah meraup laba bersih Rp48,22 miliar per Mei 2023, setelah tahun lalu masih rugi Rp77,14 miliar.

PT Bank BCA Digital juga berhasil mencatatkan laba bersih Rp7,12 miliar pada Mei 2023 setelah periode yang sama tahun lalu rugi Rp27,24 miliar.

Ada pula bank digital yang kini malah merugi, setelah tahun lalu untung. Superbank yang sebelumnya bernama PT Bank Fama International Tbk. pada Mei 2022 mencatatkan laba bersih Rp6,39 miliar, namun per Mei 2023 rugi Rp97,43 miliar.

Faktor Pendorong

Sebelumnya, Analis Pefindo Kreshna Dwinanta Armand mengatakan bank digital mempunyai sejumlah faktor pendorong pertumbuhan bisnis tahun ini, salah satunya permodalan. Selain itu, faktor pendorong bisnis bank digital adalah ekosistem yang luas. 

"Beberapa bank ini didirikan untuk melengkapi bisnis jasa keuangan yang telah dibentuk oleh grupnya,” kata Kreshna beberapa waktu lalu.

Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo juga mengatakan dalam mendongkrak kemampuan bisnisnya termasuk laba, bank mengandalkan kemampuan ekosistem yang luas. Allo Bank menggandeng mitra strategis, yang umumnya berasal dari ekosistem pemegang saham.

Kerja sama misalnya dilakukan dengan Bukalapak yang juga menjadi salah satu pemegang saham Allo Bank dengan kepemilikan 11,49 persen.

Allo Bank juga berkerja sama dengan Indomaret, bisnis ritel modern milik taipan Djoko Susanto. Indomaret sendiri memiliki afiliasi dengan Grup Salim. Sedangkan, Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa tercatat menggenggam 6 persen saham di Allo Bank.

"Kolaborasi itu perjalanannya panjang, satu per satu fitur, produk per produk kami integrasikan," ujar Indra.

Apabila dibandingkan, setidaknya per Mei 2023 Allo Bank menjadi bank digital pendulang laba terbesar yakni Rp184,41 miliar. Posisi kedua ditempati bank digital baru Hibank dengan laba Rp106,32 miliar.

Kemudian, posisi ketiga, keempat, dan kelima secara berturut-turut ditempati Bank Amar, Bank Jago, dan bank besutan induk Shopee SeaBank. Ketiga bank masing-masing mencatatkan laba bersih Rp48,22 miliar, Rp30,22 miliar, dan Rp21,79 miliar pada Mei 2023.

Berikut ini kinerja laba/rugi 10 bank digital per Mei 2023:

 

No

Nama Bank

Laba/(Rugi) per Mei 2023 dalam Rp Miliar

Laba/(Rugi) per Mei 2022 dalam Rp Miliar

1

Allo Bank

184,41

123,41

2

Hibank

106,32

22,57

3

Bank Amar

48,22

(77,14)

4

Bank Jago

30,22

28,69

5

SeaBank

21,79

3,78

6

Bank Raya

7,82

23,58

7

BCA Digital

7,12

(27,24)

8

Bank Aladin Syariah

(85,5)

(77,47)

9

Superbank

(97,43)

6,39

10

Bank Neo Commerce

(206,95)

(616,85)

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper