Bisnis.com, JAKARTA - Bank BUMN memiliki peranan penting dalam memperluas akses pembiayaan ke segmen usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae mengatakan pihaknya telah menerapkan arah kebijakan yang mendukung pertumbuhan UMKM.
Langkah itu sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo yang menargetkan rasio kredit perbankan untuk sektor UMKM sebesar 30 persen pada 2024.
"OJK berupaya menciptakan ekosistem yang kondusif bagi bank-bank untuk memberikan pembiayaan yang lebih mudah dijangkau oleh UMKM," ujarnya kepada Bisnis belum lama ini.
Beberapa kebijakan yang telah dirilis di antaranya memberikan edukasi dan pelatihan kepada UMKM, menerbitkan aturan mengenai agen Laku Pandai, mendorong industri jasa keuangan untuk berperan aktif dalam peningkatan literasi dan inklusi keuangan, dan memberikan perhitungan ATMR yang lebih rendah terhadap kredit UMKM.
Menurut Dian, bank BUMN atau Himbara memiliki peranan penting karena ukuran bank yang besar. Selain itu, bank BUMN mempunyai kesiapan infrastruktur, kecukupan permodalan, dan jaringan kantor yang luas dalam mendukung pertumbuhan UMKM.
OJK mencatat, porsi penyaluran kredit UMKM oleh Himbara telah mencapai 63 persen dari total pembiayaan UMKM di Indonesia.
"Dukungan OJK dalam bentuk peraturan, kolaborasi, dan pemberdayaan bank-bank, termasuk bank-bank BUMN diharapkan dapat mewujudkan target pemerintah agar porsi kredit UMKM mencapai 30 persen pada 2024," ujar Dian.
Salah satu bank BUMN, yaitu PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) berkomitmen untuk terus memperluas akses pembiayaan kepada pelaku UMKM.
Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setiawan mengatakan strategi yang disiapkan BNI dalam mendongkrak kredit UMKM adalah dengan menyasar UMKM yang memiliki kinerja berkelanjutan serta siap go global.
BNI juga membukakan akses pasar bagi UMKM, khususnya yang memiliki orientasi ekspor, melalui BNI Xpora yang memiliki program khusus business matching diaspora dan pendampingan untuk peningkatan kapabilitas UMKM berorientasi ekspor.
“Tentunya ini komitmen kami sebagai bank milik negara yang terus membantu sektor tulang punggung ekonomi yakni UMKM. BNI akan selalu proaktif berinovasi dalam hal produk maupun program untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kapabilitas UMKM Indonesia,” kata Putrama.
Selain itu, BNI mengandalkan anak usahanya yakni Hibank untuk menyasar UMKM. Hibank yang sebelumnya bernama PT Bank Mayora merupakan anak usaha BNI di bidang bank digital.