Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan asuransi umum PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. atau Tugu Insurance dan entitas anak membukukan laba tahun berjalan senilai Rp1,03 triliun pada semester I/2023.
Merujuk laporan keuangan konsolidasian perusahaan, laba Tugu Insurance pada semester I/2023 tersebut melonjak 360,14 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencetak Rp225,38 miliar.
Secara terperinci, raihan laba emiten dengan kode saham TUGU itu berasal dari total pendapatan yang mencapai Rp1,73 triliun atau meningkat 18,72 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp1,46 triliun.
Tugu Insurance mencatat sejumlah pos pendapatan mengalami pertumbuhan, termasuk pos pendapatan premi bruto yang naik 5,49 persen yoy dari Rp3,53 triliun menjadi Rp3,72 triliun.
Selain itu, pos pendapatan investasi juga terpantau meningkat 21,23 persen yoy menjadi Rp211,64 miliar dari semula hanya Rp174,57 miliar.
Di sisi lain, total beban yang ditanggung TUGU menyusut 64,57 persen yoy. Beban perusahaan turun dari Rp1,2 triliun pada 30 Juni 2022 menjadi Rp426,44 miliar pada 30 Juni 2023.
Baca Juga
Sementara itu, Tugu Insurance mencatatkan peningkatan klaim bruto mencapai Rp1,49 triliun atau melonjak 32,77 persen yoy dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,12 triliun.
Sepanjang 6 bulan pertama 2023, Tugu Insurance mampu membukukan total aset senilai Rp23,53 triliun. Posisi aset perusahaan naik dari posisi per 31 Desember 2022 yang senilai Rp21,58 triliun.
Tugu Insurance terpantau memiliki total ekuitas senilai Rp10,16 triliun per 30 Juni 2023 atau naik dari posisi per 31 Desember 2022 senilai Rp9,17 triliun, sedangkan untuk total liabilitas naik dari Rp12,41 triliun menjadi Rp13,36 triliun.
Adapun, per 30 Juni 2023, saham mayoritas Tugu Insurance dimiliki oleh PT Pertamina (Persero) dengan kepemilikan 58,50 persen. Sisanya dimiliki oleh UOB Kay Hian Pte Ltd 15,89 persen, Samsung Fire & Marine Insurance Co., Ltd 5,29 persen, dan masyarakat umum 20,32 persen