Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) menyatakan laba perusahaan melesat 1.184,48 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) karena telah menerima denda atas keputusan pengadilan The Hong Kong of Final Appeal dari Citibank N.A.
Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan bahwa emiten bersandi saham TUGU itu melalui kewajiban keterbukaan informasi pada Februari lalu telah melaporkan terkait hasil keputusan pengadilan.
“Kami selaku penggugat telah menerima dari Citibank N.A selaku pihak tergugat sejumlah US$43,12 juta ekuivalen Rp645,9 miliar dan masih akan menerima bunga atas kasus tersebut sebesar US$31,14 juta ekuivalen Rp466,4 miliar, sehingga yang dicatat sebagai pendapatan adalah Rp1,1 triliun,” ujar Tatang kepada Bisnis, Kamis (27/4/2023).
Tercatat pada kuartal I/2023, Tugu Insurance dan entitas anak membukukan laba tahun berjalan Rp924,14 miliar, naik dari periode yang sama sebelumnya hanya mampu mengantongi laba Rp71,95 miliar.
“Kami bersyukur bahwa hingga 31 Maret 2023, pencatatan kinerja perseroan masih on track sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” katanya.
Berkaca dari kinerja pada tiga bulan pertama 2023, Tugu Insurance optimistis dapat menutup tahun buku 2023 dengan perolehan laba yang jauh lebih baik dari tahun sebelumnya.
Baca Juga
“Untuk mengusahakan pencapaian target kinerja di tahun 2023, maka Tugu Insurance berkomitmen mengimplementasi beberapa strategi,” ujarnya.
Strategi tersebut antara lain penguatan bisnis korporasi dan melanjutkan pengembangan bisnis retail, inovasi produk dan channel distribution untuk penetrasi pasar SME dan BUMN. Kemudian, melanjutkan program Digital Transformation dalam upaya simplifikasi dan digitalisasi proses bisnis, serta efektivitas penyertaan di anak perusahaan dan optimalisasi aset Tugu Group.
“Adapun saat ini kami juga masih melanjutkan program implementasi sistem ERP Finance & Actuarial Engine yang telah kami laksanakan dari tahun 2022, sebagai bagian dari rangkaian persiapan implementasi PSAK 74 yang mengadopsi IFRS 17,” tutupnya.