Bisnis.com, JAKARTA - Uang merupakan elemen sangat krusial untuk kebutuhan hidup seseorang, meskipun bukan segala-galanya. Banyak orang bekerja dengan keras untuk mengumpulkan pundi-pundi uang dengan segala cara demi hidup yang lebih sejahtera.
Tak jarang, banyak orang yang bekerja keras pun rela untuk mengorbankan kepentingan lainnya yang lebih penting seperti kesehatan, hanya untuk bekerja dan mencari uang.
Perlu diingat, berapa banyak uang yang Anda miliki bisa hilang dalam sekejap jika tidak diatur dengan baik. Oleh karena itu, pengelolaan keuangan dapat dimulai dari memperhatikan kesalahan pengeluaran yang tidak Anda sadari.
Pasalnya, banyak orang melakukan kesalahan-kesalahan sehingga membuat tujuan finansial menjadi sia-sia. Imbasnya, uang yang sudah dikumpulkan dengan susah payah pun menguap begitu saja. Berikut adalah 10 kesalahan dalam pengelolaan keuangan yang harus Anda hindari dilansir dari Investopedia, Kamis (10/8/2023).
10 Kesalahan Keuangan Paling Umum Harus Anda Hindari
1. Belanja sembarangan dan berlebihan
Kesalahan yang paling dasar dalam pengaturan keuangan adalah belanja yang berlebihan. Hindari kesalahan ini dan gunakan uang yang Anda miliki untuk hal benar-benar penting. Jika memiliki sedikit lebih uang gunakan untuk menabung jangka pendek dan panjang, akan sangat berguna dibandingkan membelanjakan uang anda hingga tidak tersisa.
Baca Juga
2. Langganan tanpa akhir
Tentukan alasan utama anda menggunakan metode pembayaran dengan berlangganan, khususnya barang dan jasa dengan biaya tetap yang akan dikeluarkan setiap hari hingga tahunan.
Hal-hal seperti langganan televisi kabel, layanan musik, atau keanggotaan gym, dan masih banyak lagi dapat memaksa Anda untuk membayar tanpa henti, tetapi membuat Anda tidak memiliki apa-apa. Satu hal yang nyata, pengeluaran secara banyak.
Anda akan mengalami kesulitan keuangan, saat biaya hidup anda meningkat tetapi tidak ada pemasukan yang tetap juga. Oleh sebab itu, tanyakan pada diri Anda apakah hal tersebut berguna atau memberikan keuntungan jangka panjang. Gunakan uang untuk menciptakan gaya hidup yang minimalis dengan menabung dan melindungi diri Anda dari kesulitan keuangan.
3. Hidup dengan Utang
Penggunaan kartu kredit untuk membeli kebutuhan pokok sudah menjadi hal yang lumrah. Namun, perlu diperhatikan bahwa suku bunga kartu kredit membuat harga barang yang dibebankan jauh lebih mahal. Dalam beberapa kasus, menggunakan kredit juga dapat berarti Anda akan membelanjakan lebih banyak daripada yang Anda peroleh alias besar pasak daripada tiang.
4. Beli Mobil Baru
Jutaan mobil baru terjual setiap tahun, meskipun hanya sedikit pembeli yang mampu membayarnya secara tunai. Ketidakmampuan membayar tunai atau menggunakan skema kredit untuk mobil baru juga bisa berarti ketidakmampuan untuk membeli mobil tersebut. Lagi pula, mampu membayar cicilan tidak sama dengan mampu membeli mobil.
Jika Anda perlu membeli mobil atau meminjam uang untuk membeli mobil, pertimbangkan untuk membeli mobil yang menggunakan bensin lebih hemat, biaya asuransi, dan perawatan yang lebih murah.
Dengan meminjam uang untuk membeli mobil, Anda juga membayar bunga atas aset yang terdepresiasi, yang memperbesar selisih antara nilai mobil dan harga yang dibayarkan untuk itu.
5. Jor-joran untuk rumah
Rumah memang salah satu kebutuhan pokok. Namun, tentukan poin-poin yang keluarga Anda butuhkan sebelum membeli rumah. Membeli yang lebih besar belum tentu berguna dan baik, apalagi anda tidak terlalu membutuhkan hal tersebut atau jika hanya untuk pamer.
Menentukan kebutuhan ini sangat berdampak pada pengeluaran jangka panjang anda. Biaya rumah yang besar akan berdampak pada pajak, pemeliharaan, dan utilitas yang lebih mahal.
6. Memilih KPR
Sebelum memutuskan membeli rumah dengan sistem kredit kepemilikan atau KPR, Anda perlu memperhatikan kemampuan ekonomi saat ini dan di masa depan.
Saat ini, hampir setiap bank menawarkan program KPR dengan berbagai macam promo. Sebelum memutuskan, coba lakukan survei simulasi KPR dari masing-masing bank dan lihat pro-kontra, dari sisi uang muka, cicilan, bunga, hingga denda keterlambatan. Jangan lupa untuk meminta informasi sebanyak-banyaknya kepada pihak banyak. Memilih produk KPR yang tidak sesuai bisa membuat keuangan Anda berantakan.
7. Hidup Gaji ke Gaji
Banyak orang menganggap remeh untuk mengatur keuangan karena merasa akan mendapatkan gaji di bulan berikutnya. Gaji merupakan sebuah keniscayaan, namun bukan berarti Anda tak mengelola dengan baik.
Sebelum menerima gaji, pastikan Anda sudah membuat anggaran untuk masing-masing pos pengeluaran. Jangan lupa sisihkan setidaknya 20-30 persen dana dari gaji untuk tabungan dan investasi. Dijamin, Anda tak merasa was-was saat menunggu gajian selanjutnya.
8. Tidak investasi untuk dana pensiun
Dana pensiun merupakan elemen penting dalam pengelolaan keuangan, tetapi tak menjadi prioritas banyak orang. Saat ini, Anda mungkin masih bisa menjalani gaya hidup yang nyaman karena masih aktif bekerja. Namun, apa yang terjadi jika Anda sudah pensiun?
Pengelolaan dana pensiun dapat dilakukan dengan rajin menyetor kontribuso bulanan ke rekening pensiun anda. Manfaatkan rekening pensiun yang ditangguhkan pajak dan/atau paket yang disponsori perusahaan Anda. Hal ini sangat penting untuk masa pensiun yang nyaman.
9. Melunasi utang dengan tabungan
Banyak orang ingin hidup tenang dan terbebas dari utang dengan cara melunasinya menggunakan uang tabungan. Untuk sementara waktu, cara itu mungkin terkesan melegakan. Namun, Anda mungkin merasa menyesal karena kehilangan tabungan dalam jumlah besar.
Ketika utang lunas, urgensi untuk membayarnya kembali biasanya hilang. Karena itu, akan sangat menggoda untuk terus menjalani pola hidup yang sama. Ini artinya Anda bisa kembali berutang lagi dan lagi.
10. Tidak memiliki rencana
Luangkan waktu untuk merencanakan keuangan Anda sebagai prioritas. Hal ini dilakukan untuk memudahkan Anda dalam pengelolaan dana yang dimiliki.
Masa depan keuangan Anda bergantung pada apa yang sedang anda lakukan saat ini. Anda dapat mulai sejak dini, tidak ada kata terlambat, hanya perlu memulai.
Anda dapat memperhatikan kebutuhan dan pengeluaran kecil yang anda keluarkan, mulai menyusun rencana yang dibutuhkan sehingga mengolahnya menjadi pemasukan dalam tabungan jangka panjang anda.
Selamat mencoba!