Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BI Terbitkan Sekuritas Rupiah, Siap Tarik Modal Asing ke RI!

Bank Indonesia (BI) menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Ini tujuannya!
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo memberikan pemaparan dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) di Jakarta, Kamis (19/1/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia (BI) resmi menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) untuk menarik lebih banyak investasi asing masuk ke Indonesia. 

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada Kamis (24/8/2023). 

"BI menerbitkan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) sebagai instrumen Operasi Moneter [kontraksi] yang pro-market," katanya. 

Perry menuturkan tujuan penerbitan SRBI yaitu, dalam rangka memperkuat upaya pendalaman pasar uang, mendukung upaya menarik aliran masuk modal asing dalam bentuk investasi portofolio, serta untuk optimalisasi aset Surat Berharga Negara (SBN) yang dimiliki Bank Indonesia sebagai underlying. 

Lebih lanjut, dia mengatakan jangka waktu sampai dengan 12 bulan. Selain itu, SRBI juga diperdagangkan dengan sistem diskonto di pasar sekunder.

Perry mengatakan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia bisa dipindahtangankan serta dapat dimiliki oleh penduduk atau bukan penduduk di pasar sekunder. 

"Sekuritas Rupiah Bank Indonesia mulai diimplementasikan mulai 15 September 2023," jelasnya. 

Sementara itu, BI kembali menahan suku bunga acuan atau BI-7 Days Repo Rate (BI7DRR) di level 5,75 persen, pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) periode 23-24 Agustus 2023. 

Dengan demikian, suku bunga acuan BI bertahan di level 5,75 persen selama tujuh bulan beruntun atau sejak Januari 2023.  Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan alasan Dewan Gubernur BI mempertahankan suku bunga acuan atau BI rate di level 5,75 persen. 

"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 23-24 Agustus 2023 memutuskan untuk mempertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 5,75," katanya.

Mengacu pada keputusan tersebut, Perry mengatakan suku bunga Deposit Facility tetap di level 5 persen, dan suku bunga Lending Facility tetap sebesar 6,5 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper