Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BNI) berencana melakukan pemecahan saham atau stock split dengan rasio 1:2. BNI pun akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada bulan depan untuk meminta persetujuan langkah stock split tersebut.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Manajemen BNI telah mengeluarkan pemberitahuan RUPSLB kepada pemegang sahamnya.
"Perseroan menyampaikan pemanggilan kepada para pemegang saham bahwa perseroan akan menyelenggarakan RUPSLB Tahun 2023," tulis Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo pada Selasa (29/8/2023).
RUPSLB BNI akan digelar pada 19 September 2023 pukul 14.00 WIB di Ballroom Menara BNI Lantai 6, Jakarta Pusat.
Ada sejumlah mata acara dalam RUPSLB tersebut. Pertama persetujuan atas stock split dan perubahan pasal 4 anggaran dasar perseroan tentang permodalan. Mata acara kedua adalah perubahan susunan pengurus perseroan.
Sebagaimana diketahui, BNI berencana melakukan stock split saham dengan rasio 1:2, yang berarti setiap satu saham lama akan menjadi dua saham baru.
Mengacu pada prospektusnya, manajemen BBNI menjelaskan tujuan melaksanakan stock split untuk meningkatkan permintaan atas saham perseroan dengan memperluas basis investor.
Kemudian, stock split juga akan menyebabkan harga saham BBNI menjadi terjangkau bagi investor perorangan atau investor ritel. Dengan demikian, aksi korporasi ini akan meningkatkan jumlah investor yang dapat melakukan transaksi atas saham BBNI.
Sebagai informasi per akhir Juli 2023, komposisi pemegang saham BBNI adalah 60,0 persen dikuasai pemerintah Negara Republik Indonesia, sebanyak 26,1 persen digengam investor institusi asing, 9,1 persen dikantongi oleh investor institusi domestik, dan 4,8 persen dikempit investor ritel.
Manajemen BNI menilai jumlah lembar saham perseroan setelah stock split akan bertambah dan meningkatkan likuiditas perdagangan saham BBNI sehingga perdagangan saham perseroan di bursa efek akan lebih aktif.
Berdasarkan klasifikasi saham, jumlah modal dasar BBNI akan bertambah dari 35.502.504.527 saham, menjadi 69.005.009.054 saham. Kemudian, nilai nominal saham BBNI setelah stock split akan menjadi Rp3.750, dari sebelumnya Rp7.500.