Suku Bunga Deposito Bank Mandiri, BCA, BNI, dan BRI, Tertinggi 4 Persen

Bisnis.com, JAKARTA - Deposito hingga kini masih menjadi pilihan masyarakat untuk menyimpan dana di perbankan. Dibandingkan dengan tabungan, bank menawarkan suku bunga yang lebih tinggi untuk deposito. 

Namun, deposito tidak dapat dicairkan sewaktu-waktu seperti tabungan. Jikapun nasabah ingin mencairkan sebelum jatuh tempo, bisa dikenakan penalti atau denda. 

Dilansir dari sikapiuangmu.ojk.go.id, karakteristik deposito antara lain dicairkan setelah jangka waktu berakhir, dapat diperpanjang secara otomatis, dan bisa dalam mata uang rupiah maupun mata uang asing.

Seperti tabungan dan giro, deposito juga masuk sebagai simpanan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Namun, nasabah perlu memperhatikan bunga deposito yang berlaku dan diberikan sesuai dengan ketentuan layak bayar LPS.

Salah satunya, tidak lebih tinggi dari tingkat penjaminan LPS yang berlaku. Adapun, berikut suku bunga deposito rupiah yang ditawarkan oleh bank-bank besar, dari Bank Mandiri, BCA, BNI, hingga BRI:

Bank Mandiri

Bank Mandiri (BMRI) menawarkan suku bunga deposito rupiah pada rentang 2,25 persen per tahun hingga 2,50 persen per tahun.

Tenor simpanan deposito Bank Mandiri yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan 24 bulan. Untuk membuka rekening deposito, nasabah perlu menyediakan Rp10 juta untuk pembukaan melalui kantor cabang dan Rp1 juta melalui Livin' by Mandiri.

BCA

Suku bunga deposito rupiah BCA cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan bank-bank besar lainnya. Bank swasta terbesar di Indonesia ini menawarkan bunga deposito mulai dari 2,00 persen hingga 4,00 persen per tahun.

Jangka waktu yang bisa dipilih nasabah yaitu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan.  Untuk deposito rupiah, minimal penempatannya senilai Rp8 juta. 

Selain rupiah, nasabah BCA juga dapat membuka deposito dalam bentuk mata uang lainnya, seperti USD, SGD, HKD, AUD, dll, dengan besaran bunga yang berbeda dengan rupiah.

Berlaku Efektif: 16 Agustus  2023