Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah perusahaan multifinance atau leasing mencatatkan peningkatan pembiayaan mobil bekas pada semester I/2023. Pertumbuhan tersebut didorong oleh meningkatnya mobilitas masyarakat. Saat bersamaan, pertumbuhan penjualan mobil baru juga turut meningkat.
PT Clipan Finance Indonesia Tbk (CFIN) misalnya mencatatkan peningkatan 20 persen pembiayaan mobil bekas menjadi sekitar Rp1,65 triliun pada semester I/2023. Pada periode yang sama pada tahun sebelumnya CFIN mencatatkan pembiayaan mobil belas yakni Rp1,38 triliun.
“Pertumbuhan mobil bekas sejalan penjualan mobil baru. Jika penjualan mobil baru meningkat mobil bekas juga akan tumbuh seiring dengan ketersediaan stok kendaraan,” kata Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo kepada Bisnis, belum lama ini (1/8/2023).
Di sisi lain, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) atau Adira Finance mencatatkan pembiayaan mobil bekas sebanyak Rp2,6 triliun pada semester I/2023 Angka tersebut naik 26 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Chief Financial Officer (CFO) Adira Finance Sylvanus Gani mengatakan pihaknya masih optimis terhadap pertumbuhan bisnis mobil bekas, meskipun banyak bermunculan tipe dan varian mobil baru yang menarik. Menurutnya mobil baru yang diluncurkan umumnya harganya pun naik cukup tinggi.
“Sehingga tidak semua masyarakat cocok dengan budget-nya. Karenanya pada segmen tertentu [yang juga cukup lebar], pilihan pembiayaan mobil bekas masih menjadi pilihan karena value for money,” kata Gani kepada Bisnis.
Baca Juga
CIMB Niaga Finance (CNAF) juga mencatatkan pembiayaan kendaraan bekas sebesar Rp1,72 triliun pada semester I/2023. Angka tersebut sedikit beda tipis dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp1,79 trilliun.
Kendati demikian, Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman optimistis pembiayaan mobil bekas akan terus naik pada pada semester II/2023.
Pasalnya CNAF mencatatkan peningkatan sebesar 10 persen dari rata-rata booking semester I/2023 yakni Rp286 miliar menjadi rata-rata Rp315 miliar per bulan pada Juli—Agustus (prediksi) 2023.
Kenaikan tersebut didorong banyaknya mobil baru di pasaran. Ristiawan menilai dengan semakin banyaknya penjualan mobil baru, maka ketersediaan stok mobil bekas yang dilepas oleh masyarakat juga semakin meningkat.
“Mobil bekas masih banyak di minati oleh masyarakat dikarenakan harganya yang relatif lebih murah,” kata Ristiawan akhir pekan lalu.
Ristiawan menjelaskan pembiayaan mobil bekas masih menjadi penyokong pertumbuhan pembiayaan di CNAF. Secara komposisi, pembiayaan mobil bekas sampai dengan semester I/2023 adalah sebesar 45 persen dari total pembiayaan, atau meningkat jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama yaitu sebesar 40 persen.
Dia mengatakan salah satu satu strategi pendorong pertumbuhan pembiayaan mobil bekas di CNAF adalah dengan lebih meningkatkan hubungan dengan showroom berupa penambahan sumber daya dan memberikan loyalty program terhadap showroom.
CNAF juga memberikan suku bunga yang bersaing dengan pasar dan tentunya menjadi salah satu alternatif pilihan untuk nasabah.
“Dalam rangka kenaikan pertumbuhan pembiayaan, CNAF juga terus bersinergi dengan induk usaha yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk untuk menjaring nasabahnya,” katanya.