Bisnis.com, BALI - Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan industri asuransi umum tmbuh postif hingga akhir tahun.
Ketua Umum Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Budi Herawan mengungkapkan arah proyeksi ekonomi Indonesia kedepannya positif. Saat yang sama masih perlu perbaikan di internal dan reformasi di asuran umum.
“Ada beberapa POJK (Peraturan Otoritas Jasa Keuangan) yang akan dikeluarkan, ini juga menyangkut kesehatan keuangan kita,” jelas Budi ketika ditemui dalam acara Indonesia Rendezvous Ke-27 di Nusa Dua Convention Center (NDCC), Bali, Kamis (12/10/23).
Adapun, ia juga berharap bahwa 2024 akan lebih baik dibandingkan tahun ini. Dia juga mengharapkan lebih banyak bisnis asuransi berputar di dalam negeri. “Kita bertahan untuk kepentingan NKRI. Jangan sampai kita dicaplok sama asing,” ungkapnya.
Budi juga mengatakan bahwa AAUI berperan mendorong perusahaan asuransi umum di Tanah Air untuk dapat tumbuh sehat. Menurutnya, 10 tahun ke depan adalah proses yang cukup ketat dan memerlukan usaha yang luar biasa dari seluruh pelaku.
Terkait pertumbuhan premi bruto asuransi umum tahun ini, pihaknya memprediksi akan bertumbuh namun tidak signifikan, yakni di antara 11-12 persen.
Baca Juga
“Tapi kalau hasil underwriting belum bisa kita sampaikan prediksinya,” jelasnya.
Berdasarkan catatan Bisnis, Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik & Riset Trinita Situmeang mengungkapkan bahwa AAUI memproyeksikan premi asuransi umum dapat tumbuh di kisaran satu hingga dua digit sampai akhir 2023.
Ia juga mengungkapkan bahwa optimistis tersebut seiring dengan penetrasi asuransi umum yang berada di level 0,46 persen pada 2022 dengan densitas mencapai Rp 325.000 per tahun.