Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Ina Perdana Tbk. (BINA) milik taipan Anthony Salim membukukan laba bersih Rp170,49 miliar pada kuartal III/2023.
Jika dibandingkan dengan capaian pada periode yang sama tahun sebelumnya, angka tersebut melesat 79,77% dari periode sebelumnya pada yaitu Rp94,83 miliar pada kuartal III/2022.
Berdasarkan laporan keuangan yang dikutip Bisnis, Minggu (29/10/2023) laba bank terdorong oleh capaian pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) Rp567,28 miliar, naik 37,49% persen yoy.
Bank Ina juga meraup pendapatan berbasis komisi atau fee based income yang naik 18,38% menjadi Rp8,85 miliar pada September 2023 dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp7,47 miliar.
Pendapatan lainnya juga naik 48,48% yoy menjadi Rp13,82 miliar dibanding tahun lalu yaitu Rp9,31 miliar
Selanjutnya, Bank Ina juga mencatatkan perbaikan rasio profitabilitas. Rasio imbal ekuitas (return on equity/ROE) BINA naik 125 bps menjadi 6,74% dari sebelumnya di level 5,49%. Lalu, rasio imbal balik aset (return on asset/ROA) bank naik 39 bps menjadi 1,32%.
Baca Juga
Bank juga makin efisien ditandai dengan rasio beban operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) turun 200 bps dari level 84,38% pada September 2022 menjadi 82,39% pada September 2023.
Kemudian, dari sisi intermediasi, Bank Ina telah menyalurkan kredit Rp12,31 triliun per kuartal III/2023, melonjak 42,39% yoy. Alhasil, aset pun naik 16,05% yoy menjadi Rp23,56 triliun dari yang sebelumya Rp20,3 triliun.
Seiring dengan pertumbuhan kredit, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross mengalami kenaikan 47 bps ke level 1,99% dari sebelumnya 1,52%. Sedangkan, NPL net turun tipis dari level 0,56% menjadi 0,55%
Adapun, dari sisi pendanaan, Bank Ina telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp19,39 triliun, naik 10,55% yoy dari periode yang sama tahun lalu Rp17,54 triliun. Bank Ina juga telah meraup dana murah atau current account savings account (CASA) Rp5,06 triliun, turun 41,45% dari sebelumnya Rp8,65 triliun.