Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Asosiasi Ungkap Alasan Investor Asing Doyan Caplok Leasing RI

APPI mengatakan salah satu alasan investor asing gemar mengambil alih perusahaan multifinance RI karena rasio tingkat pengembalian terhadap ekuitas atau ROE.
Ilustrasi multifinance/Freepik
Ilustrasi multifinance/Freepik

Bisnis.com, JAKARTA — Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) mengungkap alasan investor asing gemar mengambil alih perusahaan pembiayaan (multifinance) alias leasing Indonesia. Salah satu faktornya karena rasio tingkat pengembalian terhadap ekuitas atau return on equity (ROE).

Perlu diketahui, ROE merupakan rasio untuk mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Artinya, semakin besar ROE, maka kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan yang tinggi bagi para pemegang saham.

Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengatakan ROE di industri perusahaan pembiayaan mencapai 15,37% per Juli 2023. Ada pula indikator lain, yaitu return on assets (ROA) di level 5,81% pada periode yang sama.

“Sekarang mungkin bisa taruh di SUN [yield] 6%. Tapi kalah sama ROE yang 15%, makanya orang asing mau naruh uang [investasi] di Indonesia,” kata Suwandi dalam sesi diskusi di Bisnis Indonesia, Selasa (31/10/2023).

Suwandi pun mengungkap adanya imbal hasil menjadi minat Korea rajin memupuk investasi di Indonesia. “Kenapa Korea banyak investasi di Indonesia? Karena di Korea sama seperti di Jepang sekarang, taruh uang [investasi] nggak menghasilkan bunga,” ungkapnya.

Di samping itu, Suwandi mengungkap masih adanya minat investor asing meski Indonesia memasuki tahun pemilu 2024.

“Di Korea, kalau taruh uang sudah 0%, mereka mendingan investasi di sini [Indonesia], seperti Jepang. Korea dari yang hanya single digit sekarang sudah 15–16 perusahaan Korea joint venture sudah masuk di Indonesia,” ujarnya.

Bukan hanya Jepang dan Korea, Suwandi menyebut China, Eropa, hingga Singapura turut melirik Indonesia. Dia menilai jika Indonesia terus tumbuh dan memiliki potensi bisnis, maka investor baru akan terus datang.

Di sisi lain, Suwandi melihat pemain multifinance lokal akan tetap ada. Apabila pemain memiliki permodalan yang kuat, maka tidak perlu mencari investor asing untuk memenuhi persyaratan permodalan minimum.

“Kecuali yang memang enggak bisa punya kemampuan dan memang tidak bisa mengelola dengan baik, maka harus mencari investor baru," imbuhnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebut saat ini terdapat 1 permohonan pengambilalihan perusahaan pembiayaan oleh calon investor asing yang masih dalam proses penyampaian kelengkapan dokumen oleh pihak perusahaan.

“OJK mengharapkan investor, baik asing maupun lokal, berkomitmen untuk memperkuat struktur permodalan perusahaan,” ujar Agusman dalam jawaban tertulis, dikutip Jumat (3/11/2023).

Regulator juga berharap investor baru ini mampu melakukan alih pengetahuan dan teknologi kepada local manpower, serta menjalankan model bisnis yang telah dijalankan di negara asal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper