Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. (SDRA) meraup laba bersih Rp528,3 Miliar pada kuartal III/2023, turun 15,41% secara tahunan (year—on—year/yoy), dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya Rp624,54 miliar.
Berdasarkan laporan keuangan, susutnya laba Bank Woori Saudara, yang dikutip Selasa (7/11/2023) didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) yang juga turun 8,96% yoy menjadi Rp1,29 triliun. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) bank pun susut 82 basis poin (bps) ke level 3,67% pada September 2023.
Pendapatan bunga bersih atau fee based income emiten bank berkode SDRA ini juga turun 13,17% yoy menjadi Rp160,36 miliar.
Adapun, sejumlah beban bank malah membengkak. Beban tenaga kerja naik dari Rp208,36 miliar pada September 2022 menjadi Rp236,42 miliar pada September 2023.
Beban promosi naik dari Rp10,88 miliar menjadi Rp13,76 miliar. Lalu, beban lainnya membengkak dari Rp423,84 miliar menjadi Rp448,74 miliar.
Alhasil, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) SDRA naik dari 66,03% menjadi 76,56%. Semakin besar rasio BOPO menunjukkan semakin tidak efisiennya perbankan dalam menjalankan usahanya.
Baca Juga
Akan tetapi, Bank Woori Saudara berhasil meningkatkan penyaluran kredit 10,22% yoy menjadi Rp43,08 triliun pada kuartal III/2023. Aset bank juga tumbuh 10,05% menjadi Rp53,92 triliun.
Namun, rasio kredit bermasalah (nonperforming loan/NPL) gross Bank Woori Saudara naik dari 1,07% pada September 2022 menjadi 1,45% pada September 2023. NPL net juga naik dari 0,66% menjadi 0,98%.
Sementara itu, Bank Woori Saudara telah meraup dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp29,72 triliun pada kuartal III/2023, naik 11,41% yoy. Namun, dana murah atau current account saving account (CASA) SDRA susut 11,41% menjadi Rp8,43 triliun.