Bisnis.com, JAKARTA — PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk. memperkirakan pertumbuhan kredit konsumsi akhir tahun ini tidak akan setinggi momen ketika hari raya Idulfitri dan tahun ajaran baru sekolah.
Direktur Konsumer Bank Woori Saudara M. Tri Budiono mengatakan hingga akhir tahun perseroan menargetkan kredit konsumsi dapat tumbuh hingga 10% secara tahunan (year-on-year/yoy). Menurutnya, permintaan kredit konsumsi pada penghujung 2019 akan berjalan normal.
“Untuk penghujung akhir tahun permintaan kredit konsumtif masih berjalan normal karena kebutuhan masyarakat untuk natal dan tahun baru masih berlangsung walaupun tidak sebesar saat lebaran dan masuk tahun ajaran baru,” ujar Tri kepada Bisnis, Selasa (3/12/2019).
Selama ini bank berkode saham SDRA itu fokus menyalurkan pembiayaan konsumsi ke segmen captive market. Salah satu sektor yang disasar dari segmen ini adalah kredit pensiun dan pegawai.
Tri optimistis pertumbuhan kredit konsumsi akan mencapai 10% secara yoy pada akhir tahun. Keyakinan ini dimiliki meski berdasarkan data hingga kuartal III/2019 pertumbuhan kredit konsumsi mengalami perlambatan secara industri.
“Sepanjang T&C dan Service Level Agreement kompetitif, produk akan tetap diminati calon debitur, dan kami berusaha untuk mencapai target yang ditentukan yaitu kenaikan 10% dibandingkan tahun sebelumnya,” ujarnya.
Sebagai pengingat, hingga kuartal III/2019 penyaluran kredit konsumsi industri perbankan tumbuh 6,9% yoy menjadi Rp1.580 triliun. Pertumbuhan ini melambat dibandingkan periode sama pada 2018 yang masih mencapai 11,5% yoy.
Perlambatan ini juga tecermin dari kondisi kuartal-kuartal sebelumnya. Pada Juni 2019, kredit konsumsi masih tumbuh 7,7% yoy. Bahkan, di kuartal I/2019 kredit segmen ini tumbuh 9% yoy.