Bisnis.com, JAKARTA — Emiten leasing PT Clipan Finance Indonesia Tbk. (CFIN) atau Clipan Finance menargetkan profil risiko kredit macet atau non-performing financing (NPF) berada di bawah 2% hingga akhir tahun ini.
Direktur Utama Clipan Finance Harjanto Tjitohardjojo mengatakan perusahaan menerapkan beberapa langkah untuk menjaga rasio kredit macet di level terendah.
“Di antaranya adalah penyaluran pembiayaan sesuai dengan risk appetite Clipan Finance, serta implementasi strategi penanganan yang lebih efektif dan cepat,” kata Harjanto kepada Bisnis, Senin (13/11/2023).
Harjanto menuturkan bahwa NPF Clipan Finance mengalami sedikit peningkatan. NPF CFIN mulai mengalami ten peningkatan sejak Maret 2023 karena bertepatan dengan hari raya IdulFitri, di mana hari kerja lebih sedikit.
Adapun hingga September 2023, angka NPF yang ditorehkan Clipan Finance menjadi sebesar 1,54%, mengalami kenaikan dari Januari yang hanya 1,18%.
Dari laporan laba rugi, Clipan Finance membukukan laba bersih periode berjalan senilai Rp717,48 miliar pada kuartal III/2023, melesat 845,55% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari periode yang sama tahun lalu hanya Rp75,88 miliar pada.
Baca Juga
Raihan laba CFIN berasal dari jumlah pendapatan yang meningkat 66,24% yoy dari Rp1,09 triliun pada akhir September tahun lalu menjadi Rp1,82 triliun per 30 September 2023.
Perinciannya, jumlah pendapatan CFIN salah satunya berasal dari pos sewa pembiayaan yang melesat 151,42% yoy menjadi Rp39,31 miliar dari sebelumnya Rp15,63 miliar.
Pos pembiayaan konsumen perusahaan juga terpantau tumbuh 17,51% yoy dari Rp761,66 miliar menjadi Rp895,03 miliar.
Sementara itu, jumlah beban yang ditanggung Clipan Finance membaik. Beban yang dipikul CFIN turun 9,89% yoy menjadi Rp899,54 miliar pada kuartal III/2023 dari periode yang sama tahun lalu menanggung beban Rp998,22 miliar.
Sepanjang tahun berjalan, Clipan Finance mengantongi total aset senilai Rp9,43 triliun pada September 2023. Aset CFIN naik 17,20% ytd dari Rp8,05 triliun pada Desember 2022.
Dari sana, total liabilitas yang ditanggung naik 36,26% ytd menjadi Rp4 triliun sedangkan total ekuitas CFIN meningkat 6,24% ytd menjadi Rp5,43 triliun.