Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Proyeksi Bos Asei Soal Raih Peluang Premi di Proyek IKN

Asuransi Asei Indonesia menyebutkan proyek infrastruktur seperti ibu kota negara yang baru, Nusantara, menawarkan peluang bisnis bagi perusahaan asuransi.
Karyawan melayani nasabah di kantor PT Asuransi Asei Indonesia di Jakarta, Selasa (1/3/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawan melayani nasabah di kantor PT Asuransi Asei Indonesia di Jakarta, Selasa (1/3/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diyakini membawa pertumbuhan bisnis bagi lini bisnis asuransi engineering atau rekayasa.

Presiden Direktur PT Asuransi Asei Indonesia Achmad Sudiyar Dalimunthe menilai konsentrasi pembangunan akan meningkat di IKN. Begitu pula dari nilai investasi yang menunjukkan adanya potensi risiko yang cukup besar jika terjadi kerusakan atau kegagalan yang dapat diserap oleh perusahaan asuransi.

Untuk itu, pria yang akrab disapa Dody itu mengatakan beberapa produk asuransi yang tersedia untuk proyek IKN di antaranya adalah penjaminan proyek (surety bond), asuransi rekayasa (engineering insurance), asuransi pengangkutan (marine cargo insurance), asuransi harta benda (property insurance), maupun asuransi kecelakaan diri (personal accident insurance).

“Dari asuransi rekayasa akan ada peningkatan premi. Dan di sisi lain perlu dilakukan survei risiko yang proper oleh pihak asuradur guna pengendalian risiko mengingat lokasi proyek IKN yang baru,” kata Dody kepada Bisnis, dikutip Selasa (14/11/2023).

Namun di sisi lain, Dody mengatakan terdapat tantangan di lini bisnis asuransi rekayasa di antaranya ketersediaan kapasitas yang cukup. “Hal ini mengingat nilai pertanggungan yang relatif besar, sementara kondisi pasar reasuransi saat ini masih hardening,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Dody menuturkan Asuransi Asei juga memiliki pertumbuhan premi asuransi rekayasa, namun tidak terlalu tinggi. “Karena ada beberapa keterbatasan terkait risk appetite dan kapasitas risiko,” imbuhnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Asuransi Astra Christopher Pangestu mengatakan asuransi rekayasa bukan menjadi fokus utama pertumbuhan Asuransi Astra meski perusahaan memiliki segmen lini bisnis ini.

Christopher menuturkan kontribusi asuransi rekayasa tidak terlalu besar, mengingat Asuransi Astra tidak berfokus pada lini bisnis ini. Sebab, fokus utama Asuransi Astra adalah otomotif, kesehatan, alat berat, dan properti.

“Jadi memang kita tidak memfokuskan diri di sana [asuransi rekayasa]. Secara value chain juga kita hanya mendukung grup Astra pengembangan rekayasa,” ujar Christopher saat ditemui di Jakarta, beberapa waktu lalu.

Sebelumnya, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksi lini bisnis asuransi engineering atau rekayasa akan mendapat berkah pada tahun politik 2024.

Wakil Ketua Bidang Kerja Sama Anggota & Lembaga AAUI Heddy Agus Pritasa mengatakan proyeksi tersebut seiring dengan para kontestan Capres dan Cawapres 2024 yang mendukung proyek Ibu Kota Negara (IKN).

“Tahun depan adalah tahun politik. Kami lihat sepertinya para kontestan kandidat pemilu juga semuanya mendukung keberadaan IKN. Jadi kami melihat lini asuransi engineering atau rekayasa akan tumbuh,” kata Heddy dalam acara Webinar Insurance Outlook 2024, pekan lalu (7/11/2023).

Sepanjang semester I/2023, AAUI mencatat premi engineering di asuransi umum mengalami pertumbuhan sebesar 38% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp2,29 triliun dari periode yang sama tahun lalu hanya Rp1,66 triliun. Sedangkan premi engineering di reasuransi juga naik 14,6% yoy dari Rp558 miliar menjadi Rp640 miliar.

Mengutip dari laman resmi Sikapi Uangmu OJK, asuransi rekayasa merupakan jenis produk asuransi yang menjamin kerugian atau kerusakan harta benda yang dipertanggungkan yang disebabkan oleh kecelakaan yang datangnya secara tiba-tiba yang tidak dapat diperkirakan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper