Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Asuransi Astra Ramal 3 Bisnis yang jadi Sumber Premi Terbesar pada 2024

Asuransi Astra memperkirakan terdapat tiga lini bisnis penyumbang premi terbesar perusahaan pada 2024.
Karyawan Asuransi Astra melayani nasabah, di Jakarta, Rabu (13/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Karyawan Asuransi Astra melayani nasabah, di Jakarta, Rabu (13/9)./JIBI-Felix Jody Kinarwan

Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Direktur PT Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) Christopher Pangestu memproyeksikan terdapat tiga lini bisnis asuransi penyumbang premi terbesar perusahaan pada 2024.

Christopher menuturkan bahwa sampai saat ini, kontribusi premi terbesar di Asuransi Astra masih berasal dari asuransi kendaraan bermotor (otomotif). Mengekor lini bisnis asuransi properti dan asuransi kesehatan.

“Saya pikir di tahun depan tiga lini ini [otomotif, properti, dan kesehatan] masih akan menjadi tiga kontributor terbesar, karena memang portofolio kami memang sudah cukup matang,” kata Christopher saat ditemui di Jakarta, Kamis (9/11/2023).

Christopher mengatakan top 3 kontributor premi ini juga sejalan dengan penetrasi Asuransi Astra yang sudah cukup mature di pasar.

“Kami pertumbuhannya tidak serta-merta spike, karena kami pemain lama dan cukup stabil. Dalam perencanaan, kami juga merencanakan dengan cukup sustain,” ujarnya.

Melihat tiga lini bisnis penyumbang premi terbesar, Christopher berharap pertumbuhan asuransi kesehatan bisa menyalip asuransi properti. Namun, dia juga menginginkan agar keduanya, baik asuransi kesehatan dan asuransi properti, dapat bertumbuh besar.

“Tapi premi mereka [asuransi kesehatan dan asuransi properti] hampir sama, bisa saja menyalip properti,” imbuhnya.

Menurutnya, pemicu pergeseran posisi tersebut lantaran pengembangan bisnis (business development) Asuransi Astra. Sebab, lanjut Christopher, sebagian besar bisnis perusahaan masih dari Grup Astra.

Namun, Christopher menyebut pengembangan bisnis non Astra juga dinilai masih besar. Dalam hal ini, Asuransi Astra masih bisa mengembangkan bisnis lebih besar lagi di tengah tantangan persaingan yang menghampiri industri asuransi umum.

“Tapi saya nggak berharap [asuransi] properti diam dan [asuransi] kesehatan bisa melewati, kalau bisa sama-sama besar,” tandasnya.

KINERJA

Asuransi Astra membukukan laba setelah pajak senilai Rp996,98 miliar pada kuartal III/2023, naik 11,39% secara tahunan (year-on-year/yoy) dari Rp895,05 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2
Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper