Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Peraturan Presiden (Perpres) terbarunya mengerek target setoran dari bank pelat merah atau bank BUMN. Meski begitu, setoran dari bank BUMN, yaitu BRI, Bank Mandiri, BNI, dan BTN, sebenarnya telah melampaui target.
Dalam Perpres No. 75/2023 Perubahan Atas Peraturan Presiden No. 130/2022 Tentang Rincian APBN Tahun Anggaran 2023 tertulis bahwa target pendapatan bagian laba BUMN perbankan di bawah Kementerian BUMN sebesar Rp40,83 triliun. Angka tersebut naik 64,3% dari target awal atau sebelum perpres baru terbit sebesar Rp24,85 triliun.
Adapun, mengacu APBN Kita Oktober 2023, setoran himpunan bank milik negara (Himbara) dari dividen telah mencapai Rp40,84 triliun atau melampaui target. Kenaikan setoran Himbara itu terutama ditopang oleh kinerja laba yang moncer.
"Kenaikan laba bersih pada Bank Himbara diiringi dengan kenaikan dividen payout ratio sehingga meningkatkan setoran dividen yang diterima Pemerintah tahun 2023," tulis laporan APBN Kita Oktober 2023 dikutip Bisnis pada Selasa (14/11/2023).
Jika dirincikan, terdapat empat anggota Himbara yang telah menyetor dividen kepada pemerintah pada tahun ini. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) menjadi penyumbang paling besar. BRI telah menyumbang dividen sebanyak Rp23 triliun kepada Pemerintah.
Baca Juga
Realisasi Setoran Dividen Bank BUMN
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan setoran dividen BRI dengan rasionya itu memang tergolong besar, sebab BRI mempunyai modal yang juga jumbo. Adapun, alasan di balik besarnya modal BRI adalah aksi korporasi pembentukan holding ultramikro.
"Satu-satu cara yang comply terhadap aturan dalam membentuk holding ultramikro adalah melalui right issue. Jadi, right issue kami itu bukan untuk cari modal sebenarnya tapi bentuk holding. Akan tetapi eksesnya kami dapat modal Rp41 triliun. Jadinya modal besar," ujar Sunarso beberapa waktu lalu.
Bank BUMN lain seperti PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah menyetor dividen senilai Rp12,84 triliun kepada pemerintah selaku pemegang saham pengendali.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) juga telah membagikan dividen Rp4,39 triliun kepada pemerintah selaku pemegang saham pengendali.
Adapun, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan bahwa target dividen BUMN pada 2024 sebesar Rp85,8 triliun. Target itu akan menjadi dividen terbesar sepanjang sejarah, yang pernah diberikan perusahaan-perusahaan pelat merah kepada negara.
“Jadi kalau memang tercapai, itu sejarah lagi, yang tahun ini Rp80 triliun, tahun depan jadi Rp85 triliun, itu kan sejarah dividen terbesar yang pernah diberikan,” ujar Erick saat ditemui awak media di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (14/9/2023).
Sebagaimana diketahui, pemerintah bersama Panja A Badan Anggaran DPR RI sepakat menaikkan target setoran dividen BUMN untuk tahun 2024 menjadi Rp85,8 triliun. Jumlah itu meningkat Rp5 triliun dibandingkan dengan target sebelumnya yang tertuang dalam RUU Anggaran Pendapatan dan Belanja (APBN) 2024 yakni Rp80,8 triliun.