Bisnis.com, JAKARTA — Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat terdapat 10 pemain financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) yang menjadi penyalur pinjaman tertinggi per Agustus 2023.
Secara berurutan, mereka di antaranya PT Lentera Dana Nusantara (SPinjam Shopee), PT Indonesia Fintopia Technology (EasyCash), PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami), PT FinAccel Digital Indonesia (KrediFazz), dan PT Lunaria Annua Teknologi (Koin P2P).
Mengekor PT Kredit Pintar Indonesia (Kredit Pintar), PT Berdayakan Usaha Indonesia (Batumbu), PT Pintar Inovasi Digital (Asetku), PT Mapan Global Reksa (Findaya), dan PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).
Pemain fintech P2P lending dengan penyaluran pinjaman online terbanyak periode Agustus 2023 adalah PT Lentera Dana Nusantara melalui SPinjam Shopee dengan nilai penyaluran dana senilai Rp4,43 triliun.
Lantas, bagaimana kinerja top 10 penyalur pinjol tertinggi dari sisi laba rugi?
Jika dilihat dari kinerja tahun buku 2022 yang tersaji di laman masing-masing fintech P2P lending, beberapa pemain dari 10 perusahaan terpantau masih merugi.
Baca Juga
Untuk PT FinAccel Digital Indonesia (KrediFazz) misalnya, dalam laporan keuangan tahunan 20202, perusahaan masih membukukan rugi tahun berjalan senilai Rp14,95 miliar untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2022. Sepanjang tahun lalu, KrediFazz mencatatkan jumlah beban senilai Rp643,46 miliar dan jumlah pendapatan senilai Rp632,9 miliar.
KrediFazz memiliki jumlah aset senilai Rp731,77 miliar dengan liabilitas dan ekuitas masing-masing sebesar Rp643,17 miliar dan Rp88,6 miliar pada 2022.
Sementara itu, KoinP2P juga mencatatkan total rugi komprehensif tahun berjalan senilai Rp48,85 miliar. Namun, perusahaan mencatat total pendapatan senilai Rp133,13 miliar, sedangkan total beban yang ditanggung KoinP2P mencapai Rp181,98 miliar.
Sedangkan total aset yang dimiliki KoinP2P adalah Rp50,54 miliar dengan total liabilitas Rp42,11 miliar dan total ekuitas Rp8,43 miliar.
Di sisi lain, pundi-pundi laba bersih tahun berjalan telah dikantongi PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) senilai Rp170,33 miliar pada 31 Desember 2022. Pendapatan yang dibukukan AdaKami mencapai Rp1,25 triliun dengan aset senilai Rp617,07 miliar.
Masih mengacu laporan keuangan perusahaan, AdaKami mencatat jumlah liabilitas senilai Rp272,78 miliar dan jumlah ekuitas Rp344,29 miliar sepanjang 2022.
Pemain fintech P2P lending lainnya yang mengantongi laba bersih tahun berjalan adalah PT Indonesia Fintopia Technology (EasyCash) yang meraup Rp55,38 miliar dengan pendapatan Rp790,22 miliar pada 2022. Total aset EasyCash mencapai Rp256,35 miliar dan liabilitas Rp144,73 miliar serta ekuitas Rp111,62 miliar pada 2022.
Berikut adalah laporan laba rugi 10 pemain fintech P2P lending dari masing-masing laporan keuangan perusahaan tahun buku 2022.
Peringkat | Penyelenggara Fintech P2P Lending | Platform | Nilai Penyaluran Dana | Laba (Rugi) |
1. | PT Lentera Dana Nusantara | Lentera Dana Nusantara | Rp4,43 triliun | Rp3,95 miliar |
2. | PT Indonesia Fintopia Technology | EasyCash | Rp1,70 triliun | Rp55,38 miliar |
3. | PT Pembiayaan Digital Indonesia | AdaKami | Rp1,31 triliun | Rp170,33 miliar |
4. | PT FinAccel Digital Indonesia | KrediFazz | Rp1,05 triliun | (Rp14,95 miliar) |
5. | PT Lunaria Annua Teknologi | Koin P2P | Rp0,93 triliun | (Rp48,85 miliar) |
6. | PT Kredit Pintar Indonesia | Kredit Pintar | Rp0,83 triiun | (Rp14,91 miliar)* |
7. | PT Berdayakan Usaha Indonesia | Batumbu | Rp0,81 triliun | Data tidak ada |
8. | PT Pintar Inovasi Digital | Asetku | Rp0,73 triliun | Rp48,97 miliar |
9. | PT Mapan Global Reksa | Findaya | Rp0,68 triliun | (Rp14,8 miliar) |
10. | PT Amartha Mikro Fintek | Amartha | Rp0,62 triliun | Rp44,65 miliar |
*Laporan keuangan 2021
Sumber: Roadmap Pengembangan dan Penguatan LPBBTI 2023–2028 dan laporan keuangan masing-masing pemain, diolah.