Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan pembiayaan PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance mengungkap segmen yang berpotensi mendongkrak bisnis kredit perusahaan pada tahun depan.
Managing Director Mandala Finance Christel Lasmana mengatakan kendaraan roda dua dinilai masih menjadi segmen yang masih menarik untuk dibiayai. Bahkan, segmen ini tetap menawarkan pertumbuhan yang solid.
“Kami melihat segmen yang berpotensi untuk mendongkrak piutang baik pada tahun ini dan tahun depan masih didominasi dari segmen kendaraan roda dua yang menjadi pilihan masyarakat Indonesia untuk mendukung kegiatan mobilitas sehari-hari dan juga dari segmen multiguna, terutama untuk memenuhi kebutuhan produktif,” kata Christel kepada Bisnis, Kamis (16/11/2023).
Christel menuturkan bahwa Mandala Finance tetap fokus pada kebutuhan pelanggan. Kredit sepeda motor dan pembiayaan multiguna untuk berbagai kebutuhan, salah satunya sebagai modal kerja sektor produktif UMKM.
Namun demikian, Christel mengatakan layanan Mandala juga akan terus berkembang seiring dengan kebutuhan masyarakat dan segmentasi pasar kami yang ingin tumbuh dan meningkatkan taraf hidup lebih baik atau naik kelas.
Menurutnya, dengan menyediakan produk yang relevan bagi masyarakat di waktu yang tepat, Mandala terus berupaya meningkatkan akses layanan keuangan.
Baca Juga
“Kami terus bertumbuh bersama masyarakat, dan menjadi bagian dari perjalanan mereka sebagai mitra yang selalu bisa diandalkan,” tandasnya.
Secara industri, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pertumbuhan piutang pembiayaan masih di level yang tinggi sebesar 15,42% secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2023 menjadi sebesar Rp458,7 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan piutang pembiayaan industri multifinance didukung pembiayaan modal kerja dan investasi. Kedua sektor ini masing-masing tumbuh sebesar 26,46% yoy dan 13,66% yoy.
Sementara itu, OJK menyebut profil risiko perusahaan pembiayaan terjaga dengan rasio non-performing financing (NPF) net tercatat sebesar 0,68% dan NPF gross sebesar 2,59%. Sedangkan gearing ratio perusahaan pembiayaan tercatat sebesar 2,23 kali, atau jauh di bawah batas maksimum 10 kali.
Akuisisi Mandala Finance oleh MUFG dan Adira Finance
Aksi ekspansif Mandala Finance ini di tengah tahapan pergantian pemilik. MUFG dan Adira Finance telah mencapai kesepakatan dengan PT Jayamandiri Gemasejati dan beberapa pemegang saham lainnya untuk pengambilalihan 80,6 persen saham pengendali Mandala Finance. Nilai akuisisi itu setara Rp7,04 triliun.
MUFG Bank nantinya menjadi pemegang saham terbesar di MFIN dengan 70,6 persen saham. Sementara itu, ADMF akan memegang 10 persen saham di perusahaan leasing yang banyak membiayai kredit motor Yamaha itu.
Sesuai aturan di Indonesia, MUFG Bank juga akan melaksanakan penawaran tender wajib terhadap sisa 19,4 persen saham MFIN setelah selesainya pengambilalihan 80,6 persen saham tersebut.
Dengan akusisi tersebut, MUFG Bank dan ADMF bermaksud untuk memperkuat dan memperluas pembiayaan otomotif di Indonesia. Adapun, MFIN merupakan perusahaan leasing yang kegiatan utamanya menyediakan pembiayaan otomotif untuk sepeda motor baru dan pembiayaan multiguna yang dijaminkan dengan sepeda motor di pasar domestik.