Bisnis.com, JAKARTA - Kepemilikan saham korporasi keuangan asal Thailand Kasikorn Bank atau KBank kian menebal di PT Bank Maspion Indonesia Tbk. (BMAS) setelah menggelontorkan dana Rp2,26 triliun.
Berdasarkan keterbukaan informasi, dana dari KBank disalurkan dalam aksi penambahan modal dengan memberikan hak memesan efek terlebih dahulu (PMHMETD) III atau rights issue BMAS. KBank membeli saham BMAS dalam dua kali transaksi masing-masing sebanyak 3,05 miliar lembar.
"Tujuan transaksi adalah untuk pembelian sisa saham baru yang tidak diambil bagian dalam PMHMETD III dari BMAS," tulis Head OF Corporate Secretary Bank Maspion Iwan Djayawasita di keterbukaan informasi pada Selasa (21/11/2023).
Transaksi pembelian itu terjadi pada 15 November 2023 dengan harga pembelian Rp370 per lembar. Alhasil dengan total saham yang dibeli sebanyak 6,1 miliar lembar, maka KBank merogoh kocek Rp2,26 triliun dalam transaksi tersebut.
Adapun, setelah transaksi pembelian saham itu, kepemilikan saham KBank di BMAS menebal. Total, KBank memiliki 15,3 miliar lembar saham di BMAS baik langsung maupun tidak langsung.
Di kepemilikan secara langsung, KBank menggenggam 443,9 juta saham BMAS. Sementara, KBank juga menggenggam kepemilikan saham secara tidak langsung melalui Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd (KVF) 14,68 miliar lembar dan melalui PT Kasikorn Vision Financial Indonesia (KVFI) 181,02 juta lembar. Porsi saham KBank di BMAS pun menjadi 84,55%.
Baca Juga
Selain KBank, terdapat pemegang saham lainnya di BMAS, yakni konglomerat Alim Markus. Kepemilikan Alim Markus di BMAS dijalankan melalui PT Alim Investindo. Namun, dalam rights issue terbaru BMAS, PT Alim Investindo tidak menyampaikan pernyataan keterlibatan sesuai porsi kepemilikannya.
Berdasarkan laporan pemegang saham di atas 5 persen yang dicatatkan oleh PT Kustodian Sentral Efek (KSEI), per 17 November 2023, porsi kepemilikan PT Alim Investindo di BMAS tinggal 13,89%, menyusut dari sebelumnya 16,72%.
Alim Markus yang sebelumnya mengendalikan BMAS memang telah melepas kepemilikan sahamnya kepada KBank. Para pemegang saham BMAS kala itu yang terdiri dari PT Alim Investindo, PT Maspion, PT Husin Investama, PT Maspion Investindo, serta 5 pemegang saham individual telah menandatangani Conditional Sale and Purchase Agreement (CSPA) dengan KBank melalui KVF terkait penjualan saham Bank Maspion.
Di sisi lain, Manajemen BMAS menjelaskan rights issue tahun ini bertujuan untuk memperkuat struktur permodalan serta mendukung kegiatan usaha dan kinerja. Seluruh dana hasil right issue setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi seluruhnya akan digunakan oleh perseroan untuk memperkuat struktur permodalan dalam meningkatkan penyaluran jumlah kredit atau pinjaman, dan/atau investasi lainnya.