Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Simpanan Duit Nasabah di Bank RI Melambat, Ini Biang Keladinya

Simpanan di bank pada Oktober 2023 tumbuh hanya 3,9% setelah bulan sebelumnya atau September 2023 tumbuh 6,4% yoy.
Ilustrasi uang. /freepik.com
Ilustrasi uang. /freepik.com

Bisnis.com, JAKARTA - Tercatat simpanan atau dana pihak ketiga (DPK) di perbankan mencapai Rp7.982,3 triliun, tumbuh melambat hanya 3,9% secara tahunan (year on year/yoy) pada Oktober 2023. Jenis simpanan giro mencatatkan pelambatan terdalam.

Berdasarkan laporan Analisis Uang Beredar yang dirilis Bank Indonesia (BI), perkembangan DPK pada Oktober 2023 tumbuh hanya 3,9% setelah bulan sebelumnya atau September 2023 tumbuh 6,4%.

"Perkembangan DPK dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK perorangan yang tumbuh 4,4% yoy dan korporasi 4,3% yoy," tulis BI dalam laporan terbarunya pada Senin (27/11/2023).

Dilihat dari jenis simpanannya, tercatat simpanan giro mencatatkan pelambatan paling dalam dibandingkan jenis simpanan lainnya. Giro hanya tumbuh 1,8% yoy pada Oktober 2023 menjadi Rp2.399,1 triliun, setelah bulan sebelumnya tumbuh pesat 11% yoy.

Simpanan giro perorangan di bank bahkan mengalami penurunan 15,3% yoy setelah bulan sebelumnya tumbuh 1,5% yoy. Adapun, simpanan giro korporasi masih tumbuh 5,6% yoy, namun melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh pesat 13,8% yoy.

Berbeda dengan jenis simpanan lainnya seperti tabungan yang tumbuh sebesar 2,6% yoy, lebih tinggi dibandingkan September 2023 yang tumbuh 2% yoy. Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 6,9% yoy, setelah tumbuh 7,1% yoy pada bulan sebelumnya. 

Laporan BI juga mencatat, baik simpanan rupiah dan simpanan valutas asing (valas) sama-sama mencatatkan tren lesu. Simpanan rupiah misalnya hanya tumbuh 3,3% yoy setelah bulan sebelumnya tumbuh 6,1% yoy.

Lalu, simpanan valas tumbuh 7,5% yoy, melambat dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh 8,8% yoy.

Meski DPK bank mengalami tren lesu, BI mencatat likuiditas perbankan tetap terjaga dan mampu menopang laju kredit.

"Likuiditas perbankan yang masih memadai mendukung ketahanan stabilitas sistem keuangan," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI pada pekan lalu (23/11/2023).

Menurutnya pada Oktober 2023, rasio alat likuid terhadap dana pihak ketiga (AL/DPK) tetap terjaga tinggi, yaitu di level 26,36%.

Sementara, Senior Vice President Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa mengatakan ada beberapa faktor yang mendorong lesunya laju simpanan di bank, di antaranya tingkat konsumsi yang sudah mulai normal, sehingga cenderung untuk belanja dibanding menempatkan dana di bank.

“Faktor lain adalah adanya pilihan produk investasi lain yang menawarkan imbal balik lebih tinggi. Hal lain yang mempengaruhi adalah korporasi menarik dana untuk bayar utang,” ujarnya pada Bisnis, pekan lalu (23/11/2023).

Bahkan, menurutnya pertumbuhan DPK ke depannya akan tumbuh terbatas, lantaran adanya pemilihan umum 2024 yang kemungkinan susah untuk menyamai pertumbuhan kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper