Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Pinjol AdaKami Beri Sinyal Potensi IPO, Kapan?

Sinyal-sinyal IPO diungkapkan Direktur Utama AdaKami Bernardino M. Vega saat ditemui usai acara Media Gathering AdaKami di Jakarta, Selasa (28/11/2023).
Direktur Utama AdaKami Bernardino M. Vega./Bisnis - Rika Anggraeni.
Direktur Utama AdaKami Bernardino M. Vega./Bisnis - Rika Anggraeni.

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan platform financial technology peer-to-peer (fintech P2P) lending atau pinjaman online (pinjol) PT Pembiayaan Digital Indonesia (AdaKami) memberi sinyal untuk menjadi perusahaan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui (initial public offering/IPO).

Sinyal-sinyal IPO itu diungkapkan Direktur Utama AdaKami Bernardino M. Vega saat ditemui usai acara Media Gathering AdaKami di Jakarta, Selasa (28/11/2023).

“[IPO] we'll see. Ada [potensi], we'll see. Kan tergantung market-nya, ya. Karena kita maunya kan evaluasinya kita apa adanya,” kata pria yang akrab disapa Dino.

Meski demikian, Dino enggan membeberkan kapan AdaKami akan melantai di Bursa. Sebab, kata dia, untuk melantai di Bursa memiliki banyak faktor.

Pertama, market. Kedua, regulatory framework. Mau enggak investor, bisa enggak kita public itu. Bahwa ya kalau ada target itu [IPO] ya tentunya ada lah, tapi kita lihat saja,” ungkapnya.

Dino hanya memberi sinyal bahwa rencana IPO AdaKami tidak terjadi pada tahun depan. “[IPO 5 tahun mendatang] I don’t know, masih jauh. Yang jelas bukan tahun depan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan bahwa regulator akan mendorong perusahaan pinjol untuk melantai di BEI melalui penawaran umum perdana saham sebagai salah satu opsi pendanaan.

Kepala Departemen Pengawasan Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Edi Setijawan mengatakan bahwa sejauh ini sebagian besar sumber pendanaan perusahaan fintech masih berasal dari investor korporasi, sehingga OJK mendorong fintech untuk meraih pendanaan dari investor ritel.

“Tentunya kalau kita lihat investornya fintech itu banyaknya masih korporasi langsung ya, investornya masih dari korporasi. Tentu kalau mereka masuk ke pasar modal lebih bagus lagi," ujar Edi saat ditemui di sela-sela acara Bisnis Indonesia Business Challenge 2024 pada Kamis, (23/11/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper