Bisnis.com, JAKARTA— PT Asuransi Jiwa IFG (IFG Life) mengumumkan menerima suntikan modal sebesar Rp1,45 triliun. Dana jumbo ini akan digunakan untuk menerima pengalihan polis dari BUMN PT Asuransi Jiwasraya (persero).
Saat ini, total pengalihan polis nasabah Asuransi Jiwasraya baru mencapai Rp32,13 triliun atau sekitar 83% dari total polis yang telah direstrukturisasi. Tambahan modal ini akan digunakan untuk menyerap sisa polis yang masih tertinggal. Dengan mengacu besaran polis restrukturisasi terserap, maka total liabilitas Jiwasraya yang akan dialihkan setelah restrukturisasi mencapai Rp38,71 triliun.
Direktur Keuangan IFG Life Ryan D. Firman pun menyebut bahwa pihaknya masih terus mengupayakan penyelesaian pengalihan polis tersebut.
“Ini adalah komitmen IFG Life untuk segera menyelesaikan penerimaan pengalihan portofolio dari Jiwasraya secara baik dan governance-nya tetap terjaga,” kata Ryan dalam keterangannya, dikutip Rabu (6/12/2023).
Ryan menyebut selain menerima pengalihan polis, per 30 November 2023, IFG Life juga sudah membayarkan manfaat klaim sebesar Rp9,65 triliun.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan IFG Oktarina Dwidya Sistha menyebut penambahan modal kepada IFG Life merupakan bentuk keseriusan dan komitmen dari holding untuk mendukung penyelesaian penugasan menyerap polis Jiwasraya dan membangun IFG Life yang sehat dan kuat.
Baca Juga
Di sisi lain, IFG juga tengah menunggu penambahan modal kepada IFG Life yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk menuntaskan seluruh pengalihan polis yang telah di restrukturisasi.
Adapun penambahan PMN sebanyak Rp3 triliun pada tahun ini dan Rp3,56 triliun pada tahun anggaran 2024. Penambahan modal melalui PMN tersebut akan direalisasi paling lambat kuartal I/2024.
“Kami berharap kebutuhan pendanaan dapat segera terpenuhi,sehingga pengalihan polis segera tuntas,” ungkap Oktarina.
Dengan demikian, diharapkan IFG Life dapat tumbuh dan berkembang di masa depan secara sehat dan berkelanjutan. Sebagai perusahaan asuransi dalam konglomerasi BUMN, IFG Life juga berkomitmen untuk mendorong penetrasi pasar asuransi dengan memperkuat kemitraan bersama ekosistem perusahaan pelat merah. Strategi ini merupakan salah satu langkah untuk merealisasikan harapan dalam memperkuat kembali kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap industri asuransi.