Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Laba Bank Mandiri dan Bank BCA Mengembung, Sahamnya Ikut Melambung?

Laba bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) diperkirakan bakal mengembung pada akhir 2023 hingga 2024.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Laba bank PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) diperkirakan bakal mengembung pada akhir 2023 hingga 2024. Akankah sahamnya ikut melambung?

Bank BCA misalnya mencatatkan laba bersih Rp40,2 triliun pada Oktober 2023, tumbuh 26,1% secara tahunan (year on year/yoy). Adapun laba bersih BMRI naik 28,6% yoy menjadi Rp40,5 triliun.

"Pertumbuhan laba tersebut terutama didorong oleh turunnya biaya provisi," kata analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman dalam riset terbarunya dikutip Bisnis, dikutip Sabtu (9/12/2023).

Adapun, Samuel Sekuritas pun memproyeksikan kinerja moncer bank-bank jumbo itu pada akhir tahun ini. "Kami mempertahankan rating overweight untuk sektor ini karena kinerja pada 10 bulan 2023 yang solid," kata Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman.

Samuel Sekuritas menjadikan BMRI sebagai top pick dengan sejumlah pertimbangan. Bank Mandiri dinilai memiliki rasio pencadangan yang baik, pertumbuhan kredit yang kuat, dan kualitas aset membaik. 

Lalu, Bank Mandiri memiliki ekspansi margin bunga bersih (net interest margin/NIM) didukung dana murah atau current account saving account (CASA) yang kuat.

Brdasarkan riset terbaru dari BRI Danareksa Sekuritas, bank-bank jumbo akan mengalami pelambatan sementara pertumbuhan pendapatan pada 2024. Hal ini didorong oleh pertumbuhan pinjaman yang lebih lambat, sejalan dengan tren yang terjadi pada tahun politik atau Pemilu 2024.

Namun, NIM, cost to income ratio (CIR) dan cost of credit (CoC) bank akan tetap terkendali, serta kualitas aset yang sehat. "Kami yakin empat bank besar akan tetap memiliki posisi yang baik di pasar," tulis Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dan Naura Reyhan Muchlis.

Reli dan Target Harga Saham Bank Jumbo

Harga saham BBCA turun 0,85% pada penutupan perdagangan akhir pekan ini (8/12/2023) ke level Rp8.750. Dalam sepekan, harga saham BBCA pun turun 2,23%. Namun, harga saham BBCA tetap di zona hijau, naik 2,34% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).

Samuel Sekuritas merekomendasikan beli untuk BBCA dengan target harga Rp10.500. Lalu, BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga BBCA di level Rp12.100.

Harga saham BMRI pun turun 0,87% pada penutupan perdagangan hari ini ke level Rp5.700. Harga saham BMRI turun 3,39% dalam sepekan. Namun, masih di zona hijau naik 14,86% ytd.

BMRI direkomendasikan beli oleh Samuel Sekuritas dengan target harga Rp7.200. BRI Danareksa Sekuritas pun masih merekomendasikan beli pada BMRI dengan target harga Rp7.300.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper