Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Arah Bisnis dan Saham Bank Digital (AGRO, ARTO, BBHI, Hingga BBYB) di Tahun Naga Kayu

Harga saham bank digital dan kinerja perusahaan pada 2024 alias tahun naga kayu pada kalender China akan ditentukan dari ekosistem yang dimiliki.
Arlina Laras, Fahmi Ahmad Burhan
Senin, 18 Desember 2023 | 08:03
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), Jakarta. Bisnis/Abdurachman
Karyawan beraktivitas di kantor cabang PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO), Jakarta. Bisnis/Abdurachman

Kemudian, Superbank yang sebelumnya bernama PT Bank Fama International Tbk. mengandalkan ekosistem Grup Emtek, Grab, hingga Singtel.

Emtek menggenggam kepemilikan di Superbank dengan porsi 34,75%. Adapun, Emtek Group memiliki ekosistem digital di Bukalapak, OVO, hingga Grab.

Selain Emtek, pemegang saham Superbank lainnya adalah A5-DB-Holdings 7,13% dan Singtel 19,02%. Superbank juga mendapatkan suntikan modal dari KakaoBank melalui penerbitan saham baru sebanyak 10%.

Direktur Utama Superbank Tigor M. Siahaan mengatakan saat ini Superbank akan berkonsentrasi pada integrasi layanan dengan ekosistem yang luas di pemegang sahamnya.

"Ekosistem dari Grab dengan GrabMerchant, OVO, ada dari Emtek dan anak-anak perusahaannya akan terintegrasi ke depannya. Kita berupaya agar semuanya terintegrasi dari flow, paymant dan sebagainya," tuturnya setelah acara Top 100 CEO & The Next Leader Forum 2023 yang digelar Infobank serta Ikatan Bankir Indonesia (IBI) pada pekan lalu (5/12/2023).

Selain bank digital baru, sejumlah bank digital lainnya juga terus memperkuat ekosistem mereka. Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung mengatakan saat ini Bank Jago memang sedang gencar menjalankan integrasi dengan ekosistem GOTO dari sisi funding untuk akuisisi nasabah baru. GOTO merupakan pemegang saham ARTO melalui PT Dompet Karya Anak Bangsa dengan porsi kepemilikan 21,4%.

Bank Jago sebelumnya dengan GoTo Finansial (Gopay) meluncurkan produk 'GoPay Tabungan by Jago’. Produk tersebut memfasilitasi layanan perbankan bagi pengguna Gopay.

Arief mengatakan integrasi juga dilakukan dari sisi lending. "Integrasi dari sisi lending memang sudah dilakukan baik dengan GoTo dan partner lainnya. Sebagai gambaran, saat ini sebagian besar pinjaman yang disalurkan adalah melalui partner," katanya dalam Public Expose pada bulan lalu (29/11/2023).

Di antara kolaborasi dengan GoTo adalah pendanaan pada produk GoPayLater Cicil. Bank Jago juga memperdalam kolaborasi bersama GoTo Financial dengan mengintegrasikan layanannya ke dalam aplikasi GoBiz, aplikasi untuk mitra usaha GoFood.

Bank digital besutan konglomerat Chairul Tanjung, PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) pun terus memperkuat ekosistem. Direktur Utama Allo Bank Indra Utoyo mengatakan Allo Bank telah menggandeng mitra strategis, yang umumnya berasal dari ekosistem pemegang saham. Kerja sama misalnya dilakukan dengan Bukalapak yang juga menjadi salah satu pemegang saham Allo Bank dengan kepemilikan 11,49%.

Allo Bank juga berkerja sama dengan Indomaret, bisnis ritel modern milik taipan Djoko Susanto. Indomaret sendiri memiliki afiliasi dengan Grup Salim. Sedangkan, Grup Salim melalui PT Indolife Investama Perkasa tercatat menggenggam 6% saham di Allo Bank.

Indra mengatakan kolaborasi dengan kedua perusahaan itu terus dilakukan. "Kolaborasi itu perjalanannya panjang, satu per satu fitur, produk per produk kami integrasikan," ujar Indra.

Dengan Bukalapak, Allo Bank mengintegrasikan layanan perbankan kepada mitra Bukalapak yang notabene merupakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Kolaborasi juga akan terus diperluas, diantaranya mengembangkan layanan bisnis beli sekarang dan bayar nanti (buy now pay later/BNPL) atau paylater.

Sementara dengan Indomaret, perseroan mengintegrasikan layanan top up tabungan. "Di daerah-daerah kan untuk mengisi rekening perlu tempatnya. Nah Indomaret ini tempatnya, termasuk ambil uang dan lainnya," ujar Indra.

Bank yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh PT Mega Corpora ini juga mengandalkan ekosistem offline CT Corp salah satunya TransMart.

Selain itu, PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) terus memperkuat integrasi dengan ekosistem induknya PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI). Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia mengatakan sinergi dengan BRI Group terus diperkuat karena Bank Raya merupakan digital attacker BRI untuk melayani pasar UMKM. 

Bank Raya misalnya telah mengintegrasikan layanan perbankannya kepada agen Agen BRILink. Bank Raya juga menawarkan pinjaman tunai dari nasabah yang memiliki payroll di BRI.

Bank Raya juga terus menjalankan scale up bisnis dengan cara partnership dan akuisisi end user ekosistem BRI Group maupun ekosistem digital lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Halaman
  1. 1
  2. 2

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper