Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sempat Tersengat TikTok-GOTO, Harga Saham Bank Jago (ARTO) Kini Jeblok

Harga saham Bank Jago (ARTO) kini malah jeblok setelah sebelumnya tersengat akuisisi TikTok-GOTO.
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman
Nasabah berada di kantor cabang Bank Jago, Jakarta, Rabu (22/12/2021). Bisnis/Abdurachman

Bisnis.com, JAKARTA – Harga saham emiten bank digital PT Bank Jago Tbk. (ARTO) sempat tersengat pengaruh kolaborasi pemegang sahamnya yakni, PT Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dengan raksasa teknologi asal China TikTok. Namun, kini harga saham ARTO malah jeblok.

Berdasarkan data RTI Business, harga saham ARTO ditutup di level Rp2.950 pada perdagangan awal pekan ini, Senin (18/12/2023). Saham ARTO turun 8,1% dalam 24 jam terakhir. Harga saham ARTO juga merosot 20,7% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd).

Tidak hanya ARTO, harga saham emiten bank-bank digital lainnya pun ikut merosot. PT Allo Bank Indonesia Tbk. (BBHI) mencatatkan penurunan harga saham 2,24% dan ditutup di level Rp1.310. Sepanjang tahun berjalan, harga saham BBHI turun 25,78%.

Sementara harga saham PT Bank Raya Indonesia Tbk. (AGRO) turun 5,39% pada penutupan perdagangan hari ini, ditutup di level Rp316. Harga saham AGRO juga merosot 38,64% ytd.

Selain itu, harga saham PT Bank Neo Commerce Tbk. (BBYB) turun 6,3% ditutup di level Rp446. Harga saham BBYB melorot 30,85% ytd.

Padahal, harga saham emiten bank digital seperti ARTO sempat melonjak pada pekan lalu, seiring dengan hiruk pikuk kolaborasi TikTok-GOTO. Adapun, GOTO merupakan pemegang saham ARTO lewat PT Dompet Karya Anak Bangsa dengan porsi kepemilikan 21,4%.

Pada perdagangan pekan lalu (12/12/2023), harga saham ARTO melesat 18,92% dalam sehari. Dilansir dari Bloomberg, J.P Morgan menilai kesepakatan antara GOTO dan TikTok telah membangun optimisme signifikan untuk ARTO. 

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan memang sejak November 2023, saham ARTO terdongkrak, salah satunya efek kolaborasi TikTok-GOTO. Namun, kini harga sahamnya sudah di-priced in oleh pasar. 

"Jadi kolaborasi TikTok-GOTO sudah tidak berpengaruh lagi. Sekarang lagi berada dalam fase konsolidasi sejak awal bulan ini. Momentumnya sudah hilang," kata Arjun kepada Bisnis pada Senin (18/12/2023).

Adapun, kinerja saham ARTO menurutnya masih dalam tren turun sepanjang tahun berjalan, sebab harga sahamnya terlalu overvalued. Investor pun menurutnya lebih cenderung memilih saham bank-bank jumbo sebagai pilihan investasi dibandingkan bank digital seperti ARTO.

Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta juga mengatakan harga saham ARTO sudah ter-priced in sejak kesepakatan TikTok-GOTO.

"Investor tinggal melihat nanti realisasinya seperti apa. Tapi so far para pelaku pasar menyambut baik dengan kemungkinan adanya penetrasi pasar," ujar Nafan.

Adapun, secara teknikal, menurutnya pergerakan harga saham ARTO mulai terjadi negative divergence. Ia merekomendasikan hold pada saham ARTO dengan target harga di level Rp2.820.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper