Bisnis.com, JAKARTA— PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) atau CIMB Niaga Finance memiliki strategi bisnis untuk menghadapi tahun politik pada 2024.
Perseroan akan terus memperkuat aspek prudensial dalam melakukan assesment kredit untuk memitigasi berbagai resiko yang akan timbul pada tahun depan.
Selain itu, CNAF juga akan terus melakukan beragam inisiatif untuk memastikan pertumbuhan pembiayaan baru pada 2024 tetap positif.
“Serta menargetkan pertumbuhan bisnis diangka double digit dari target pembiayaan baru pada 2023,” ungkap Ristiawan kepada Bisnis, Rabu (20/3/2023).
Adapun target pembiayaan baru yang ingin dicapai sampai akhir tahun 2023 adalah Rp8,5 triliun, atau tumbuh 7,3% secara tahunan (year on year/yoy) apabila dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan baru pada 2022 yang mencapai Rp7,9 triliun.
Untuk mencapai pertumbuhan tersebut, Ristiawan mengatakan CNAF menerapkan strategi untuk memberikan suku bunga yang bersaing dengan market melalui berbagai macam kanal penjualan yang dimiliki.
Baca Juga
CNAF juga menargetkan laba bersih dan aset tumbuh pada 2024, dengan level rata-rata atau tidak terlalu agresif serta tidak konservatif. Namun, tentunya tetap di angka double digit atau tepatnya di angka sekitar 10%.
CNAF juga menargetkan pertumbuhan aset kelolaan di 2023 sebesar 13% menjadi Rp 10,4 triliun. Dari sisi profil risiko pembiayaan, CNAF menargetkan dapat menjaga rasio kredit macet (non-performing financing/NPF) di level 1,09% sampai dengan akhir 2023.
