Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. memacu pertumbuhan tabungan haji hingga 15% atau meningkat lebih dari dua kali lipat dibanding tahun lalu sebagai bagian dari strategi untuk meningkatkan volume porsi haji.
Sebagai informasi, Indonesia merupakan negara dengan kuota haji terbesar di dunia, di mana saat ini daftar tunggu jemaah haji di Indonesia mencapai sekitar 5,3 juta orang. Adapun, dari total 5,3 juta jemaah tersebut, sekitar 15% merupakan nasabah Bank Muamalat.
SEVP Retail Banking Bank Muamalat Dedy Suryadi Dharmawan mengatakan peluncuran sejumlah variasi produk dan kerja sama baru akan digencarkan tahun ini.
“Contohnya adalah tabungan dalam bentuk mata uang rupiah dan dolar Amerika Serikat [AS]. Selain itu, akan ada produk tabungan yang dipaketkan [bundling] dengan bancassurance,” ungkapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (10/1/2024).
Bank Muamalat juga akan menggenjot kerja sama dengan lembaga pendidikan seperti sekolah dan perguruan tinggi serta sebagai mitra aggregator akuisisi tabungan haji dengan paket yang menarik.
Dedy menjelaskan sebagai pionir bank syariah di Tanah Air yang dimiliki oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) pihaknya ingin memaksimalkan potensi yang ada di dalam ekosistem haji dan umrah.
Baca Juga
Selanjutnya, nasabah yang mendaftarkan porsi haji di Bank Muamalat akan dibekali dengan kartu Shar-E debit Ihram yang dapat digunakan untuk bertransaksi di Tanah Suci. Kartu ini dapat digunakan di mesin ATM milik Bank Al Rajhi yang tersebar di Makkah, Madinah dan Jeddah serta tersedia pilihan transaksi berbahasa Indonesia.
Selain itu, kartu Shar-E debit Ihram berlogo VISA juga dapat digunakan untuk bertransaksi di mesin ATM dan Electronic Data Capture (EDC) berlogo VISA/Plus di Arab Saudi.
Adapun bagi calon jamaah haji yang perkiraan waktu keberangkatannya masih lama tetapi ingin segera ke Tanah Suci, perseroan juga menyediakan produk pembiayaan haji khusus dan umrah.