Bisnis.com, JAKARTA –– Keyakinan konsumen pada kuartal IV/2023 tentang perekonomian Indonesia ke depan kembali menguat. Berdasarkan Survei Konsumen Bank Indonesia (BI), Indeks Keyakinan Konsumen kuartal IV/2023 meningkat tipis menjadi sebesar 123,9 dari 123,5 pada kuartal III/2023.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede memperkirakan konsumsi rumah tangga akan melanjutkan tren pertumbuhan di kisaran 5% pada kuartal IV/2023, sejalan dengan IKK yang mengalami peningkatan.
“Secara rata-rata, IKK kuartal IV/2023 cenderung meningkat sedikit dibandingkan dengan IKK kuartal sebelumnya. Hal tersebut mengindikasikan bahwa pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada kuartal IV/2023 diperkirakan berkisar 5%,” katanya kepada Bisnis, Selasa (9/1/2024).
Pada Desember 2023, BI mencatat IKK mencapai 123,8, lebih tinggi dibandingkan 123,6 pada bulan sebelumnya. Peningkatan ini terutama ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE).
Josua mengatakan, komponen IKE yang meningkat yaitu indeks pembelian barang tahan lama, yang didukung oleh tren inflasi yang menurun dan pola musiman akhir tahun.
Sementara itu, Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) pada Desember 2023 mengalami penurunan, diantaranya terjadi pada indeks penghasilan saat ini dan ketersediaan lapangan kerja, yang terindikasi pada sebagian besar golongan konsumen kecuali konsumen dengan pengeluaran rendah Rp1 juta-Rp2 juta.
Baca Juga
Ekspektasi yang menurun menurut Josua kemungkinan dilatarbelakangi oleh ekspektasi perekonomian global yang cenderung melambat pada 2024 ini sehingga berpotensi mempengaruhi kinerja sektor-sektor ekonomi yang berorientasi ekspor.
Oleh karena itu, untuk menjaga momentum solidnya konsumsi rumah tangga pada 2024, Josua mengatakan bahwa pemerintah perlu terus mendorong peningkatan produktivitas pada sektor-sektor padat karya sehingga terdapat potensi peningkatan penyerapan tenaga kerja.
“Selain itu, dalam hal memitigasi dampak El Nino, pemerintah perlu memastikan stabilitas harga pangan sehingga tidak terjadi kelangkaan yang pada akhirnya mendorong kenaikan harga pangan yang akan membatasi belanja konsumen selain pangan,” jelas Josua.