Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonfirmasi bahwa PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) dan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk telah melakukan komunikasi dengan regulator.
Meski begitu, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae membeberkan bahwa untuk saat ini justru belum ada permohonan perizinan terkait rencana aksi korporasi dimaksud.
“Dalam hal terdapat bank mengajukan permohonan kepada OJK, maka kami akan segera mengevaluasi dan memproses sesuai ketentuan yang berlaku,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/1/2024).
Terkait dengan upaya pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah, kata Dian, OJK akan mendukung langkah konsolidasi yang akan dilakukan dalam rangka pengembangan perbankan syariah Indonesia.
Dian juga menuturkan bahwa OJK akan mendorong terjadinya konsolidasi BUS dan UUS untuk menjadi bank syariah baru dengan minimal total aset Rp200 triliun.
“Kita harapkan akan ada 1-2 BUS hasil konsolidasi,” katanya.
Baca Juga
Selanjutnya, dengan upaya konsolidasi ini diharapkan struktur pasar perbankan syariah kedepan akan lebih ideal dengan kehadiran beberapa bank syariah berskala besar yang lebih kompetitif.
Sebagaimana diketahui, sinyal merger antara unit usaha syariah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) yakni BTN Syariah dan PT Bank Muamalat Tbk. makin terang, usai Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan bahwa aksi korporasi ini diperkirakan bakal rampung pada Maret 2024.
Erick mengatakan bahwa Kementerian BUMN sudah melakukan diskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Menteri Agama terkait peluang kerja sama antara BTN Syariah dengan Bank Muamalat.
“Kami sudah diskusi sama BPKH dan Pak Menteri Agama, mungkin tidak kita bersinergi antara Bank Muamalat dengan BTN Syariah untuk menjadikan alternatif bank syariah yang besar,” ujarnya di Gedung Kementerian BUMN, Selasa (19/12/2023).
Menurut Erick, penggabungan dua bank tersebut memiliki peluang besar untuk masuk ke dalam jajaran 10 bank syariah terbesar di dunia. Dia pun memperkirakan pembahasan final terkait merger antara BTN Syariah dan Muamalat akan selesai pada Maret 2024.
Adapun, Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu sendiri sempat memproyeksikan BTN Syariah akan menjadi bank terbesar kedua di Tanah Air usai melepas atau spin off Unit Usaha Syariah (UUS) miliknya.