Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) akan mulai melaporkan kinerja keuangan sepanjang 2023 pada bulan ini atau Januari 2024. Adapun, jelang akhir 2023, kinerja laba bank-bank jumbo itu moncer.
Berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia (SPI) yang dirilis Otoritas Jasa Keuangan (OJK), bank-bank jumbo atau kelompok bank dengan modal inti (KBMI) IV telah mendulang laba Rp156,36 triliun hingga November 2023, naik 18,22% secara tahunan (year on year/yoy).
Raupan laba bank jumbo itu mendominasi laba di industri perbankan secara keseluruhan, di mana bank umum di Indonesia pada November 2023 mencatatkan laba Rp221,62 triliun. Artinya, 70% laba industri perbankan di Indonesia dihasilkan oleh bank-bank jumbo seperti Bank Mandiri dan BCA.
Adapun, bank-bank jumbo juga mencatatkan kinerja laba yang moncer pada November 2023. BCA misalnya mencatatkan laba bersih Rp44,15 triliun hingga November 2023, naik 21,12% yoy.
Kemudian Bank Mandiri meraup laba bersih Rp45,06 triliun pada November 2023, naik 29,44% yoy.
Sementara, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) meraup laba bersih Rp48,09 triliun dengan pertumbuhan 9,39% yoy dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) mencatatkan laba Rp19,04 triliun, naik 11,8% yoy.
Baca Juga
Analis Samuel Sekuritas Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman menjelaskan bahwa raupan laba bersih bank jumbo pada 2023 terdorong oleh turunnya biaya provisi.
"Rata-rata pendapatan bunga bersih juga naik didukung oleh pertumbuhan kredit," tulis Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman dalam risetnya beberapa waktu lalu.
Samuel Sekuritas pun memproyeksikan kinerja moncer bank-bank jumbo itu pada akhir tahun ini. "Kami pun mempertahankan rating overweight untuk sektor ini karena kinerja yang solid," tulis Prasetya Gunadi dan Brandon Boedhiman.
Sementara itu, sejumlah bank jumbo pun memproyeksikan kinerja cuan yang moncer pada 2023. Direktur Utama BRI Sunarso memproyeksikan BRI bisa meraup laba bersih hingga Rp55 triliun sepanjang 2023.
"Kalau dihitung mudah-mudahan Rp55 triliun tercapai, demikian proyeksi laba 2024 Rp60 triliun atau berapa gitu ya,” ujarnya dalam paparan Public Expose BRI akhir tahun lalu (30/11/2023).
Sunarso mengatakan kinerja laba bank terdorong sejumlah faktor. “Kontributor pertama BRI Group adalah kemampuan BRI kredit yang tumbuh dobel digit, penghimpunan DPK [dana pihak ketiga] dan CASA [current account saving account] tumbuh dobel digit diiringi kualias kredit yang baik dan fee based income yang meningkat,” ujar Sunarso.
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi juga menuturkan laba merupakan salah satu yang dijaga perusahaan, namun demikian yang utama adalah menjaga keberlanjutan bisnis dan membangun bisnis yang kuat.
"Pada 2023 merupakan [periode] penajaman [strategi yang sudah dijalankan] dengan mengoptimalkan identitas sebagai wholesale, kami juga memiliki based ritel yang besar," kata Darmawan.