Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bank Indonesia Dorong Pelaku Usaha Tangkap Peluang

Bank Indonesia dorong pelaku usaha tangkap kesempatan dan hindari sikap wait and see.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil RDG pada Rabu (17/1/2024)./ Dok tangkapan Youtube Bank Indonesia
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam Konferensi Pers Hasil RDG pada Rabu (17/1/2024)./ Dok tangkapan Youtube Bank Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA -- Bank Indonesia mendorong dilakukannya aksi korporasi oleh pelaku usaha jika melihat munculnya peluang yang baik.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menuturkan bahwa ia tidak sepakat dengan sikap wait and see diambil di tengah ketidakpastian global yang menyelimuti perekonomian dunia saat ini. 

Dalam acara Stabilitas Moneter di Tengah Dinamika Ekonomi 2024 pada Kamis (1/2/2024) Perry berpendapat bahwa kunci bertumbuh dalam kondisi saat adalah melihat peluang yang ada di sekitar untuk memberikan arus peluang. 

“Saya tidak sepakat dengan wait and see. Kalau sekarang lebih baik seek the opportunity. That's the key,” jelas Perry mengutip dari YouTube Infobanktv pada Kamis (1/2/2024).

Adapun, sebelumnya Perry menuturkan bahwa gelombang dinamika ekonomi dunia pada 2024-2025 ditakar lebih kecil dibandingkan pada 2022 dan 2023. Ia juga menjelaskan bahwa ada probabilitas suku bunga Bank Indonesia akan menurun, namun perlu menstabilkan rupiah dahulu dan menguat. 

Suku bunga dari bank sentral Amerika Serikat (AS) juga menunjukan pola yang jelas dengan menunjukan penurunan. Hal ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya yang masih belum diketahui apakah meningkat atau menurun.

“Probabilitasnya BI Rate akan turun? Insyaallah akan turun. Tapi disana, sabar,” tuturnya, menekankan mengenai kesabaran mengenai kapan suku bunga bank sentral Tanah Air tersebut.

Untuk itu, Perry kemudian berpendapat untuk perlu melihat peluang menimbang telah mengetahui arah-arah perekonomian tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan pengalaman atau melihat dari sektor masing-masing yang dapat meningkat. 

Ia kemudian berpendapat bahwa sektor yang pada saat ini akan meningkat adalah yang berhubungan dengan jasa seperti restoran, kafe, minuman, pariwisata, dan pakaian. Adapun, jasa memiliki porsi 45% dari konsumsi Indonesia. 

Seek the opportunity, don't wait and see. Seek the opportunity sesuai ekspertis-nya masing-masing, banding-bandingkan,” jelasnya, yang juga disertai dengan pengambilan keputusan dengan memperhitungkan risiko. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper