Bisnis.com, JAKARTA - Bank jumbo seperti PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah membukukan kinerja moncer laba mereka sepanjang 2023. Lantas, siapa yang jadi jawara pendulang laba pada 2023?
Terbaru, Bank Mandiri telah membukukan laba bersih sebesar Rp55,06 triliun pada 2023, naik 33,73% secara tahunan (year on year/yoy).
Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi mengatakan kinerja laba Bank Mandiri itu diraih di tengah berbagai tantangan yang ada pada 2023.
"Kondisi ekonomi Indonesia masih resilien didorong peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, dan inflasi yang masih terjaga. Di sisi lain ruang kinerja fiskal Indonesia masih besar untuk dapat terus mendukung perekonomian,” kata Darmawan dalam paparan kinerja pada Rabu (31/1/2024).
Sementara itu, BCA telah meraup laba bersih Rp48,63 triliun pada 2023, naik 19,4% yoy. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menuturkan kinerja laba bersih bank didukung oleh penyaluran kredit yang terakselerasi.
Menurutnya, kinerja penyaluran kredit perseroan terjaga meski di tengah tekanan inflasi global dan sensi geopolitik. “Salah satunya terdorong dengan adanya penyelenggaraan event, dua kali BCA Expo,” ujarnya dalam paparan kinerja pekan lalu (25/1/2024).
Baca Juga
Lalu, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) membukukan laba bersih konsolidasi Rp60,09 triliun, naik 17,43% yoy. Direktur Utama BRI Sunarso menyebut ada sejumlah faktor yang membuat laba perseroan moncer.
“Capaian ini ditopang penyaluran kredit yang tumbuh dobel digit diatas industri perbankan, kualitas kredit yang terjaga baik, penghimpunan dana pihak ketiga yang fokus pada dana murah serta efisiensi yang terus meningkat dari transformasi digital BRI,” katanya dalam paparan kinerja 2023, Rabu (31/1/2024).
Adapun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) membukukan laba bersih konsolidasi Rp20,9 triliun, naik 14,14% yoy. Direktur Finance BNI Novita Widya Anggraini mengatakan kinerja laba bank salah satunya ditopang pendapatan non-bunga (non-interest income).
“Kebutuhan transaksi dari segmen business banking dan consumer dapat dijawab oleh berbagai channel digital, sehingga memberikan kontribusi pendapatan yang konsisten bagi BNI,” katanya dalam paparan kinerja pekan lalu, (26/1/2024).
Apabila dibandingkan, maka BRI tetap kokoh menjadi bank dengan raupan laba terbesar, dengan raupan pada 2023 Rp60,09 triliun.
Posisi kedua Bank Mandiri dengan laba Rp55,06 triliun, kemudian ditempel BCA di posisi ketiga Rp48,63 triliun. BNI menjadi bank jumbo dengan raupan laba paling kecil, yakni Rp20,9 triliun.
Meski begitu, dilihat secara pertumbuhan, Bank Mandiri mencatatkan kinerja laba paling pesat, yakni tumbuh 33,73%, mengalahkan BCA, BRI, dan BNI yang masing-masing tumbuh 19,39%, 17,43%, dan 14,14%.
Rasio Profitabilitas
Adapun, apabila dilihat dari tingkat pengembalian ekuitas (return on equity/ROE), maka Bank Mandiri mempunyai nilai paling tinggi.
Rasio ini menunjukkan tingginya keuntungan yang dihasilkan oleh bank dari setiap nilai yang diinvestasikan pemegang sahamnya. Semakin tinggi nilai ROE, maka semakin baik kinerja bank dalam menghasilkan laba bersih melalui modalnya.
Bank Mandiri mencatatkan ROE 27,31% mengalahkan ROE BCA di level 23,49%, ROE BRI di level 18,25%, dan level ROE di BNI 16,84% pada 2023.
Bank Mandiri pun unggul dari sisi tingkat pengembalian aset (return on asset/ROA). Bank Mandiri membukukan ROA pada 2023 sebesar 4,03%, mengalahkan BCA, BRI, dan BNI masing-masing 3,63%, 3,12%, dan 2,60%.
Semakin tinggi ROA, maka bank tercatat semakin kuat dalam mendayagunakan asetnya untuk memperoleh keuntungan.