Bisnis.com, JAKARTA — PT Pegadaian menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) pada 2024.
Direktur Keuangan Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha menuturkan bahwa strategi pengendalian kualitas NPL tahun 2024 itu dilakukan melalui penguatan framework pengendalian kredit secara end to end, salah satunya meliputi pengendalian pada tahap front end penyaluran kredit.
“Ini dilakukan dengan penguatan sistem dan proses screening dan scoring serta akuisisi calon nasabah atau hotleads secara selektif berdasarkan hasil analisa kredit potensi bisnis dan analisa risiko yang memadai,” ujar Ferdian kepada Bisnis, Jumat (9/2/2024).
Selain itu, lanjut Ferdian, Pegadaian juga melakukan pengendalian pada tahap middle end penyaluran kredit. Dia menjelaskan langkah ini dilakukan dengan penguatan sistem monitoring, maintenance, dan pembinaan nasabah pasca penyaluran kredit.
Strategi lainnya adalah berupa pengendalian pada tahap back end penyaluran kredit. Ferdian menjelaskan bahwa langkah ini dilakukan dengan penguatan sistem dan proses collection. “Serta kebijakan restrukturisasi dan penyelesaian kredit bermasalah [NPL],” imbuhnya.
Dengan demikian, Pegadaian memproyeksikan rasio NPL di tahun ini berada di level 1,27%.
Baca Juga
Adapun pada 2023, Pegadaian mencatat rasio NPL membaik dan berada di level 0,85%. Rasio kredit bermasalah ini membaik salah satunya dipicu oleh hapus buku pada tahun lalu.
“Jumlah kredit PT Pegadaian yang dihapusbuku pada tahun 2023 sebesar Rp393 miliar,” pungkas Ferdian.
