Bisnis.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pengusaha untuk tidak bersikap menunggu atau wait and see lantaran penyelenggaraan pemilihan umum atau Pemilu 2024 yang digelar pada 14 Februari 2024.
Jokowi memahami bahwa banyak pelaku bisnis yang melakukan wait and see karena khawatir dengan kemungkinan politik yang memanas jelang pelaksanaan Pemilu 2024.
“Tetapi alhamdulillah pemilu berjalan dengan lancar dan masyarakat berbondong-bondong ke TPS [tempat pemungutan suara dengan riang gembira,” kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa keuangan 2024 di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Jokowi berharap dengan para pelaku bisnis tidak bersikap wait and see maka modal segera masuk. Serta investasi pasca pemilu ini bisa bergerak lebih meningkat dan lebih baik lagi.
Meski demikian, Jokowi juga menyadari bahwa geopolitik global masih tetap kurang kondusif dan perang masih berlangsung di Ukraina maupun di Gaza.
“Tapi yang paling penting politik dalam negeri kita stabil dan ini melegakan pelaku industri jasa keuangan dan membangkitkan industri keuangan untuk semakin kokoh yang inklusi dan berkelanjutan,” tuturnya.
Jokowi juga turut senang dengan kinerja industri jasa keuangan yang membaik di mana kredit perbankan bisa tumbuh double digit dan ekonomi Indonesia juga tumbuh masih sangat baik yaitu 5,05%. Selain itu, inflasi juga terkendali di 2,57%, cadangan devisa mencapai US$145 juta, serta neraca dagang surplus Rp570 triliun.
Di sisi lain, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar menyebut bahwa Indonesia perlu menggunakan stabilnya politik dan demokrasi di Indonesia sebagai modalitas pembangunan perekonomian nasional dan stabilitas industri jasa keuangan.
Menurutnya, Indonesia tidak dalam periode wait and see yang kerap didengungkan sebelum pemilu. Pihaknya berharap pemerintah saat ini terus mendorong peningkatan perekonomian di penghujung masa transisi pemerintahan yang baru.
“Harapannya kita semua bapak presiden dan wakil presiden, beserta kabinet indonesia maju DPR, DPD, seluruh lembaga negara dan masyarakat Indonesia menjadikan momentum luar biasa itu untuk sprint akhir berlari cepat menuju garis finish yang gemilang di penghujung presidensial bapak presiden dan masa tugas lembaga legislatif pada periode saat ini,” tuturnya.