Bisnis.com, JAKARTA — PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mengungkap sejumlah peluang yang bisa dirasakan industri perusahaan pembiayaan (multifinance) alias leasing dalam menerbitkan surat utang berkelanjutan (obligasi hijau).
Economic Research Division Pefindo Ahmad Nasrudin mengatakan bahwa penerbitan obligasi berkelanjutan akan meningkatkan diversifikasi instrumen di pasar surat utang. Dari sisi permintaan, kata Ahmad, obligasi berkelanjutan menawarkan lebih banyak pilihan bagi investor selain surat utang tradisional seperti obligasi, sukuk, dan medium term notes (MTN).
“Selain itu, penerbitan tersebut juga potensial untuk menarik lebih banyak dana masuk ke pasar surat utang korporasi. Sebelumnya, mereka belum memarkirkan dana ke pasar surat utang korporasi karena sedikit instrumen yang diterbitkan,” kata Ahmad kepada Bisnis, dikutip pada Kamis (22/2/2024).
Sementara dari sisi penawaran, Ahmad mengungkap bahwa obligasi berkelanjutan juga menjadi cara baru untuk mendiversifikasi pendanaan.
“Itu juga menjadi pemacu bagi perusahaan untuk mulai menggarap sektor-sektor terkait, yang mana akan semakin populer di masa depan seiring dengan peningkatan kesadaran terhadap lingkungan dan sosial,” ujarnya.
Menurutnya, diversifikasi pendanaan melalui obligasi berkelanjutan menjadi hal yang positif dalam mendorong lebih banyak pasokan ke pasar. Namun, Ahmad menuturkan bahwa penerbitan obligasi hijau di industri multifinance memerlukan dukungan, mulai dari kepastian regulasi, insentif, dan pasar untuk perdagangan.
Baca Juga
“Pengembangan pasar obligasi bekelanjutan membutuhkan penyelesaian beberapa PR oleh pengambil kebijakan seperti kepastian regulasi, pengembangan likuiditas pasar, dan insentif,” pungkasnya.