Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sompo Insurance Ungkap Alasan Pengalihan 80% Saham ke Sompo Holdings

Sebelumnya telah diumumkan pengaligan 80% saham Sompo Insurance dari Sompo International Holdings Ltd. (SIH) ke Sompo Holdings (Asia) Pte. Ltd. (SHDA).
Asuransi Sompo/sompo.co.id
Asuransi Sompo/sompo.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — PT Sompo Insurance Indonesia mengungkap alasan pengalihan 80% saham perseroan dari Sompo International Holdings Ltd. (SIH) ke Sompo Holdings (Asia) Pte. Ltd. (SHDA). 

Manajemen Sompo Insurance mengungkap bahwa pengalihan saham tersebut salah satunya bertujuan memfasilitasi konsolidasi pelaporan keuangan. 

“Serta merampingkan [streamline] pelaporan manajemen, operasional, dan regulator,” tutur manajemen Sompo Insurance saat dihubungi Bisnis, Jumat (1/3/2024). 

Pengalihan saham ini membuat Sompo Holdings (Asia) akan menjadi pemegang saham pengendali perseroan. Rencana tersebut sebelumnya telah dilaporkan dan disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan melalui Surat OJK No. S-6/D.05/2024 tanggal 7 Februari 2024. 

Ini merujuk pengumuman Sompo Insurance dalam pengumuman di Harian Bisnis Indonesia edisi 19 Februari kemarin.

Sompo Insurance menyatakan bagi pihak-pihak yang berkepentingan langsung yang memiliki keberatan atas rencana pengambilalihan saham ini dapat menyampaikan keberatannya secara cara tertulis selambat-lambatnya empat hari kalender setelah tanggal pengumuman ini kepada direksi perseroan. 

Keberatan tertulis dapat dikirim ke alamat PT Sompo Insurance Indonesia, Gedung Mayapada Tower II Lantai 19, Jalan Jendral Sudirman Kav.27, Karet, Kecamatan Setiabudi, Kota Administrasi Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12920, Indonesia.  

Dalam laporan keuangan Sompo Insurance per Januari 2024, tertulis Sompo International Holdings memiliki 80% saham pada perseroan.

Sementara 20% saham lainnya dimiliki oleh PT Mayapada Pratama Kasih. Per Januari 2024, perseroan mencatatkan laba setelah pajak sebanyak Rp13,4 miliar atau naik 678% dari Rp1,7 miliar. 

Sementara jumlah ekuitas perseroan naik tipis dari Rp1,12 pada Januari 2023 menjadi Rp1,16 triliun pada Januari 2024. Tingkat kesehatan finansial perseroan dilihat dari rasio risk based capital (RBC) mencapai 210,65% atau naik dari sebelumnya 202,18%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper