Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) akan menyetor Rp6,27 kepada negara sebagai pemegang saham pengendali dalam bentuk dividen tunai tahun buku 2023.
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) BNI pada Senin (4/3/2024), BNI telah memutuskan untuk menebar 50% dari total laba bersih tahun 2023 atau senilai Rp10,45 triliun sebagai dividen tunai. Adapun, sebanyak Rp6,27 triliun akan mengalir ke kas negara.
"Mempertimbangkan komposisi pemegang saham pemerintah, BNI setor Rp6,27 triliun ke rekening kas umum negara dalam bentuk dividen," ujar Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam konferensi pers BNI pada Senin (4/3/2024). Pemerintah sendiri menggenggam saham BBNI dengan porsi sebesar 60%.
Sumbangan BNI ke negara dalam bentuk dividen kali ini naik dibandingkan dengan tahun lalu, di mana BNI membagikan dividen Rp4,39 triliun kepada pemerintah selaku pemegang saham pengendali atas raupan laba bersih tahun buku 2022.
Adapun, nilai tebaran dividen BNI kepada seluruh pemegang sahamnya pada tahun lalu sebesar Rp7,3 atau 40% dari total laba bersih tahun buku 2022.
"Kenaikan rasio dividen dilakukan seiring kinerja perusahaan yang membukukan kinerja positif," ujar Royke.
Baca Juga
BNI memang secara konsolidasi telah mencatatkan laba bersih sepanjang 2023 mencapai Rp21,11 triliun, naik 14,2% secara tahunan (year-on-year/yoy) dibanding periode yang sama tahun lalu Rp18,48 triliun sepanjang 2022.
Pertumbuhan laba ini terdorong dari pendapatan bunga bersih secara konsolidasi yang mencapai Rp41,28 triliun sepanjang 2023. Laba perusahaan juga terdorong dari fee based income yang mencapai Rp10,12 triliun.
BNI juga mencatatkan pendapatan lainnya yang tumbuh signifikan hingga 26,02% menjadi Rp6,09 triliun sepanjang 2023.
Royke mengatakan selain karena capaian laba, BNI meningkatkan tebaran dividen seiring dengan kondisi permodalan yang kuat. Tercatat, rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) pada level 22% per Desember 2023.
"Jadi BNI punya kapasitas membagi dividen yang lebih besar sambil memenuhi kebutuhan bisnis BNI Group," ujarnya.