Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah ramainya seruan agar kalangan muda mulai berani berinvestasi, menabung masih merupakan salah satu pilihan yang memiliki dampak besar bagi kesejahteraan finansial individu maupun keluarga.
Salah satu alasan utama mengapa menabung begitu penting adalah untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kejadian tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, kenaikan biaya hidup, atau keadaan darurat lainnya.
Dengan memiliki tabungan yang cukup, seseorang dapat menghindari jatuh ke dalam jeratan utang yang dapat mengganggu stabilitas keuangan mereka jika terjadi keadaan darurat.
Tak hanya itu, menabung merupakan langkah awal dalam membangun kemandirian finansial. Dengan memiliki dana tersedia, seseorang dapat mengurangi ketergantungan pada pinjaman atau bantuan finansial dari pihak lain. Hal ini memberikan kendali lebih besar atas keputusan finansial individu atau keluarga.
Menariknya, pilihan untuk menabung rupanya masih dianggap penting oleh generasi produktif masa kini. Riset yang dilakukan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) bersama Jakpat yang bertajuk 'Preferensi Menabung Masyarakat' menyebutkan 67% Gen X, 64% Gen Y, dan 79% Gen Z percaya akan pentingnya menabung karena dapat membantu mewujudkan rencana finansial mereka.
Kemudian, 74% responden membuka tabungan untuk dana darurat. Hal ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya persiapan finansial di saat mendesak, dan 71% responden membuka tabungan simpanan masa depan, sebagai bentuk perencanaan finansial jangka panjang untuk kebutuhan di masa depan.
Gen X—generasi lahir pada tahun 1965—1980 (sekarang berusia 40 tahun—55 tahun), Gen Y atau Milenial – generasi lahir pada tahun 1981—1996 (saat ini berusia 24 tahun—39 tahun), dan Gen Z—generasi lahir pada tahun 1997—2012 (sekarang yang berusia 8 tahun—23 tahun).
Consumer Funding & Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Ivan Jaya, mengatakan menabung di bank masih menjadi pilihan relevan bagi masyarakat Indonesia, apalagi 84% responden memilih bank sebagai tempat menabung.
“Dengan produk tabungan bank, dana yang disimpan cenderung lebih aman dan bisa juga digunakan untuk kebutuhan jangka pendek hingga panjang karena sifatnya yang likuid. Terlebih, setiap orang memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda-beda atas produk tabungan. Itulah sebabnya Danamon memiliki berbagai pilihan produk tabungan,” ujar Ivan.
Dia menambahkan, salah satu hal yang menarik dari riset tersebut adalah bahwa 85% responden tertarik dengan program undian berhadiah melalui tabungan dan 76% responden termotivasi menabung karena program undian berhadiah.
Sebagai bank yang berorientasi pada kebutuhan dan kenyamanan nasabahnya, Danamon kembali menyelenggarakan program Danamon Hadiah Beruntun untuk meningkatkan semangat menabung para nasabah.
“Sebanyak 71% responden menyatakan sangat berminat untuk menambahkan jumlah uang yang mereka tabung ketika mengikuti program ini. Bahkan, 72% responden menganggap uang tunai berupa saldo tabungan, seperti cashback, sebagai hadiah yang paling masuk akal untuk dimenangkan. Jadi, kami percaya bahwa Danamon Hadiah Beruntun ini menjadi insentif tambahan bagi masyarakat yang memang sudah punya minat dan niat untuk menabung,” jelas Ivan.
Selain tingginya antusiasme para nasabah untuk berpartisipasi, program DHB juga memberikan dampak terhadap peningkatan bisnis Consumer Banking Danamon, sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang Danamon lewat pertumbuhan nasabah secara organik dan berkelanjutan.
Pada sesi paparan kinerja Danamon tanggal 19 Februari 2024, dijelaskan bahwa Danamon telah berhasil membukukan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 10% YoY, atau sebesar Rp140,4 triliun. Pertumbuhan ini didorong antara lain oleh penyelenggaraan DHB dengan cakupan nasional, konsistensi pengembangan pendanaan granular melalui strategi institutional approach, dan peningkatan kemitraan digital.
Secara umum, Danamon mencatatkan kinerja keuangan yang meyakinkan, salah satunya terlihat dari Laba Bersih Setelah Pajak (NPAT) konsolidasi sebesar Rp3,5 triliun di tahun 2023, meningkat 6% YoY dibandingkan tahun sebelumnya.