Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia Tbk. alias BSI (BRIS) menyambut baik calon pemain perbankan syariah beraset jumbo yang akan hadir tidak lama lagi.
Adapun, salah satu rencana konsolidasi yang mengemuka saat ini yaitu merger BTN Syariah dan Bank Muamalat. Kementerian BUMN sudah melakukan diskusi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Menteri Agama terkait peluang kerja sama antara BTN Syariah dengan Bank Muamalat.
Itu artinya, akan ada penyatuan fokus bisnis dari kedua perusahaan, di mana Bank Muamalat berfokus pada ekosistem bisnis umroh dan haji, sementara BTN Syariah bakal berfokus pada bisnis perumahan.
Direktur Sales and Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan hadirnya sejumlah pemain baru akan menjadi stimulus dalam mendorong pertumbuhan keuangan syariah serta membuat tingkat persaingan industri menjadi lebih baik.
“Kita terus terang melihat dinamika di market syariah, ya kita senang. Karena aturan yang berlaku di pasar, apabila supplier banyak, maka diikuti demand yang meningkat,” ujarnya pada awak media di Jakarta, Jumat (8/3/2024)
Menurutnya, dengan hadirnya pemain di perbankan syariah, maka paling tidak dari sisi branding keuangan syariah akan naik dan penyedia jasa seperti perbankan juga mengalami kenaikan.
Baca Juga
“Dan InsyaAllah pembeli juga naik. Ini bagian dari logika umum,” imbuhnya.
Pada saat terpisah, Anton sendiri optimistis prospek pembiayaan pemilikan rumah alias KPR makin meningkat sejalan dengan proyeksi Otoritas Jasa Keuangan (OJK), di mana pertumbuhan kredit perbankan akan bisa tumbuh di atas 10% pada 2024
“Pembiayaan KPR di BSI hingga September 2023 mencapai Rp51,2 triliun tumbuh 10,6% year on year (YoY). Kualitas KPR BSI pada 2023 sekitar 2% lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” ucapnya dalam keterangan tertulis beberapa waktu lalu.
Untuk terus menjaga pertumbuhan sektor properti, BSI sendiri terus mempermudah kepemilikan rumah, utamanya bagi generasi milenial melalui BSI Griya Simuda dengan skema angsuran yang beragam dan telah bekerja sama dengan lebih dari 3.500 developer di Indonesia.
Lebih lanjut, BSI juga mulai ancang-ancang melayani nasabah haji pada 2024, termasuk menyiapkan layanan pra dan pasca haji yang bisa digunakan calon jamaah haji BSI.
“Salah satu layanan tersebut adalah pelunasan melalui BSI Mobile sehingga calon jamaah dapat melakukan proses pelunasan haji-nya tanpa antri ke kantor cabang,” jelas Anton.
Tercatat, berdasarkan laporan Direktur Treasury & International Banking Bank Syariah Indonesia Moh. Adib ada sekitar 220.000 pendaftar haji di Tanah Air atau sebanyak 86% di antaranya mendaftar melalui BSI.