Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kondisi Keuangan AJB Bumiputera Terbaru 2024, Utang Klaim Rp7,9 Triliun

AJB Bumiputera 1912 merilis kinerja keuangan bulanan per Januari 2024. Begini kondisi aset hingga utang klaim perusahaan.
Pekerja membersihkan kantor Asuransi Bumiputera di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Pekerja membersihkan kantor Asuransi Bumiputera di Jakarta. Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA— Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 mencatatkan total aset senilai Rp10,39 triliun per 31 Januari 2024. Jumlah ini susut 3,62% dibandingkan sebelumnya Rp10,78 triliun per 31 Januari 2023.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan per 31 Januari 2024 yang dirilis AJB Bumiputera, asetnya paling banyak berupa bangunan dengan hak strata tanah atau tanah dengan bangunan untuk investasi sebanyak Rp4,44 triliun. 

Sementara itu, ekuitas perusahaan masih berada di posisi minus Rp4,02 triliun. Posisi ini membaik dibandingkan ekuitas pada Januari 2023 yang minus hingga Rp21,49 triliun. 

AJB Bumiputera 1912 terpantau masih memiliki utang sejumlah Rp8,59 triliun, turun 33,61% dibandingkan Januari 2023 yang mencapai Rp12,94 triliun. Dari jumlah tersebut, utang klaim perusahaan mencapai Rp7,90 triliun.

Jumlah liabilitas yang ditanggung perusahaan tercatat mencapai Rp14,41 triliun, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp32,28 triliun.

Dari sisi kinerja laba/rugi, AJB Bumiputera mencatatkan jumlah pendapatan mencapai Rp43,65 miliar pada Januari 2024. Jumlah pendapatan tersebut turun 69,25% secara tahunan apabila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yakni Rp141,95 miliar. 

Penurunan pendapatan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh pendapatan premi yang turun 66,26% menjadi Rp34,66 miliar pada Januari 2024, dari sebelumnya Rp102,73 miliar pada Januari 2023. 

Jumlah beban yang ditanggung perseroan menjadi Rp77,5 miliar per Januari 2024. Sementara pada periode yang sama tahun sebelumnya jumlah beban AJB Bumiputera negatif Rp20,46 miliar. 

Perusahaan mencatatkan rugi komprehensif senilai Rp61,59 miliar pada Januari 2024, setelah sebelumnya mencatatkan laba Rp215,24 miliar pada Januari 2023.

Adapun, tingkat kesehatan finansial perusahaan apabila dilihat dari tingkat rasio solvabilitas atau risk based capital (RBC) mencapai -789,57%. Angka tersebut jauh dari ambang batas yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yakni 120%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper