Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Investor Asia Timur Borong Leasing RI Rp13,8 Triliun, Intip Asetnya

Perusahaan leasing di Indonesia menjadi target akuisisi investor dari Asia Timur. Nilai transaksi diperkirakan mencapai Rp13,8 triliun.
Logo Mandala Finance./Istimewa
Logo Mandala Finance./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Sejumlah pemain perusahaan pembiayaan (multifinance) atau leasing di Tanah Air dalam proses peralihan kepemilikan. Otoritas Jasa Keuangan memperkirakan aksi korporasi akuisisi 5 leasing ini mencapai Rp13,8 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman mengatakan sejumlah negara yang dimaksud di antaranya Korea Selatan hingga Jepang.

“Hingga saat ini, investor asing yang sedang dalam proses akuisisi berasal dari negara Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang dengan didominasi oleh sektor bisnis pembiayaan kendaraan bermotor,” kata Agusman dalam jawaban tertulis, dikutip pada Selasa (12/3/2024).

Agusman menjelaskan bahwa proses akuisisi leasing itu sejalan dengan semakin banyaknya produsen kendaraan bermotor dari negara Asia yang memasuki sektor otomotif di Indonesia. Lalu siapa saja perusahaan leasing yang tengah dalam proses akuisisi? 

Berdasarkan catatan Bisnis, setidaknya PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance, PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance akan diakuisisi raksasa Jepang. MFIN tengah berproses dengan pemegang saham pengendali Adira Finance, sedangkan Summit Oto dan Oto Multiartha bersiap diakuisisi oleh BTPN. Berikut detailnya:

  • Akuisisi Mandala Finance Rp7 Triliun

PT Mandala Multifinance Tbk. (MFIN) atau Mandala Finance memiliki total aset senilai Rp6,77 triliun pada 30 September 2023. Sedangkan liabilitas yang ditanggung mencapai Rp3,43 triliun dengan ekuitas mencapai Rp3,33 triliun pada periode tersebut.

Jika merujuk laporan keuangan di atas, pemegang saham Mandala Finance terdiri dari PT Jayamandiri Gemasejati sebanyak 70,42% saham, Komisaris Utama Alex Hendrawan sebesar 5,06% saham dan sisanya dimiliki masyarakat dengan kepemilikan di bawah 5%.

Nantinya, melalui aksi akuisisi, MFIN menjadi salah satu perusahaan pembiayaan yang akan diambil alih oleh MUFG Bank, Ltd dan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance.

Pasalnya, pada Juni 2023, MUFG dan Adira Finance mengumumkan telah mencapai kesepakatan dengan PT Jayamandiri Gemasejati dan beberapa pemegang saham lainnya untuk pengambilalihan 80,6% saham PT MFIN atau senilai Rp7,04 triliun.

Jika dirinci, MUFG akan memborong 1,87 miliar saham Mandala Finance yang mewakili sekitar 70,6% dari seluruh saham yang dikeluarkan. Sedangkan Adira Finance akan memiliki 265 juta saham MFIN yang mewakili 10% kepemilikan.

  • BTPN Akuisisi Oto Multiartha dan Summit Oto Finance

Berdasarkan catatan Bisnis, anak usaha Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC), PT Bank BTPN Tbk. (BTPN) pernah mengumumkan bakal mengakuisisi perusahaan pembiayaan (leasing) PT Oto Multiartha dan PT Summit Oto Finance.

Melalui laporan keuangannya, Oto Multiartha memiliki jumlah aset senilai Rp14,91 triliun pada 31 Desember 2023. Nilai asetnya melonjak 30,27% yoy dari Rp11,45 triliun.

Tercatat, jumlah liabilitas Oto Multiartha juga naik 64,70% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp5,39 triliun menjadi Rp8,87 triliun. Sedangkan jumlah ekuitas perusahaan turun tipis 0,38% yoy dari Rp6,05 triliun menjadi Rp6,03 triliun.

Pada 31 Desember 2023, pemegang saham mayoritas Oto Multiartha adalah PT Summit Auto Group dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC). Sedangkan pemegang saham terakhir (ultimate shareholders) adalah Sumitomo Corporation, Jepang dan Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG), Jepang.

Rinciannya, PT Summit Auto Group menggenggam 49,90%, sebanyak 35,10% saham digenggam Sumitomo Mitsui Banking Corporation, dan PT Sinar Mas Multiartha Tbk. (SMMA) sebanyak 15% saham Oto Multiartha pada akhir 2023.

Di sisi lain, per 31 Desember 2022, Summit Oto Finance memiliki ekuitas sebesar Rp3,82 triliun, atau tumbuh 2,06% dari tahun sebelumnya hanya sebesar Rp3,74 triliun. Sedangkan jumlah liabilitas mengalami peningkatan hingga 9,36% dari sebesar Rp4,19 triliun menjadi sejumlah Rp4,58 triliun.

Posisi aset Summit Oto Finance per 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp8,41 triliun, naik 5,92% yoy dari sebelumnya Rp7,94 triliun. Peningkatan jumlah aset pada tahun ini disebabkan oleh peningkatan nilai piutang pembiayaan konsumen bersih.

Sementara itu, kepemilikan saham Summit Oto Finance terdiri dari PT Summit Auto Group yang menggenggam 49,9% saham, Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) sebanyak 35,1% saham. Sisanya digenggam oleh PT Sinarmas Multiartha Tbk. sebanyak 15% saham.

Aksi akuisisi perusahaan Korea Selatan...

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rika Anggraeni
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper