Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Allianz Life Syariah (Allianz Syariah) mengungkap sudah ada pemain asuransi yang menawarkan pengalihan portofolio bisnis syariah ke perusahaan.
Hal itu disampaikan Direktur Utama Allianz Syariah Indonesia Achmad K. Permana dalam Webinar Syariah 2024 bertajuk “Modal Minimum Asuransi Syariah Naik, Jadi Spin-Off atau Lambaikan Tangan?”, Selasa (26/3/2024).
“Sudah ada, tapi harus ada kesamaan perspektif. Karena nilai atau harga dari satu portofolio itu tergantung dari dua belah pihak. Mungkin dari sisi risk appetite, kitanya masuk atau enggak?” kata Achmad.
Menurut Achmad, hal yang paling penting ketika akan mengakuisisi satu portofolio adalah dengan melihat target market dari calon perusahaan tersebut. Untuk itu, perusahaan harus melihat sejumlah faktor dan kriteria yang harus dipertimbangkan, terutama yang berkaitan dengan manajemen risiko.
“Jadi, di industri keuangan itu size. Karena, dari size itulah kita bisa lebih membangun manajemen risikonya lebih prudent, customer base, dan sebagainya,” imbuhnya.
Namun, Achmad menyampaikan bahwa Allianz Syariah mendukung upaya OJK dalam memperbesar industri asuransi syariah, terutama dalam hal pemenuhan ekuitas.
Baca Juga
“Kami akan dukung OJK, karena OJK juga mengharapkan ekuitasnya cukup kuat untuk bisa membantu menyelesaikan, apabila ada beberapa perusahaan yang memutuskan tidak lanjut dengan spin-off, tentu kami akan terbuka untuk itu,” tuturnya.
Achmad menambahkan bahwa dalam hal ekuitas, Allianz Syariah akan bergerak seiring dengan pertumbuhan bisnis ke depan. Dia menyebut bahwa ekuitas perusahaan saat ini sudah lebih dari cukup untuk 2028 mendatang, yaitu sudah mencapai Rp932 miliar saat ini.
“Kami sudah tidak ada isu lagi dengan ekuitas, karena sudah Rp932 miliar saat ini. Menurut saya, ke depannya kami akan gradually, mungkin kita akan bisa tambah lebih banyak lagi di 2028 ketika bisnis kita akan bertumbuh,” tambahnya.
Menurutnya, dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (compounded annual growth rate/CAGR) hingga 14% setahun masih akan cukup untuk ekuitas sampai 2028 mendatang. “Tapi pada saat nanti, tentu kami akan lakukan penambahan sesuai dengan perkembangannya pada saat itu,” pungkasnya.